Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ITB soal Mahasiswa Bikin Meme Prabowo-Jokowi: Semoga Bisa Dibina oleh Kami
11 Mei 2025 17:32 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Institut Teknologi Bandung (ITB) angkat bicara soal salah satu mahasiswanya yang ditahan polisi karena membuat meme Joko Widodo dan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto.
ADVERTISEMENT
ITB menyatakan telah berkoordinasi dengan berbagai pihak, dan berharap mahasiswanya bisa dipulangkan dan dibina di ITB.
Wakil Rektor Bidang Komunikasi, Kemitraan, Kealumnian, dan Administrasi ITB, Dr. Andryanto Rikrik Kusmara, mengatakan bahwa ITB telah menjalin komunikasi dengan banyak pihak untuk menjaga situasi tetap kondusif.
“ITB sendiri sebetulnya sudah melakukan koordinasi tentu saja dengan berbagai pihak untuk kemudian mencari keterangan, kemudian membuat suasana menjadi sejuk, dan kemudian juga mencari kemungkinan-kemungkinan untuk kemudian berdialog tentang situasi ini,” kata Rikrik dalam keterangannya, Minggu (11/5).
Ia menyebut, pihak kampus juga telah berkomunikasi dengan keluarga mahasiswa yang bersangkutan, termasuk orang tuanya. Pihak keluarga, kata Rikrik, sudah menyampaikan permintaan maaf.
“Nah kami juga sudah melakukan komunikasi dengan pihak orang tua, kemudian juga ada ikatan orang tua mahasiswa di ITB itu, kemudian juga kami sudah bertemu dengan keluarga mahasiswa ITB pada hari Jumat, dan dari sisi orang tua sendiri yang sudah melakukan komunikasi dengan mahasiswi kami tersebut, bahwa orang tuanya sudah mewakili mahasiswanya menyatakan permintaan maaf ya. Saya kira ini sangat penting buat kita semua,” lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Rikrik mengungkapkan, saat ini mahasiswa tersebut masih berada di Bareskrim Polri. Namun pihak kampus sedang berupaya mencari jalan terbaik melalui komunikasi dengan berbagai pihak.
Ia juga menegaskan dukungan ITB agar mahasiswi itu bisa dibina oleh kampus.
“ITB tentu saja sangat mengharapkan agar mahasiswi kami ini dapat dibina dengan baik oleh pihak ITB.”
Menurut Rikrik, pihak kampus akan mengambil langkah yang proporsional, mengingat usia mahasiswa yang masih muda dan masih dapat dibina.
ITB, kata dia, juga menyerahkan penanganan internal kepada komisi akademik dan komisi etika kemahasiswaan untuk menggali duduk perkara secara menyeluruh.
“Karena memang kalau kita lihat di media sosial ini kan sangat-sangat sekali seliweran informasi yang sangat-sangat sulit untuk dideteksi, oleh sebab itu kami akan menyerahkan nanti kepada komisi etika kemahasiswaan, misalkan untuk menggali persoalan ini lebih jelas,” ucapnya
ADVERTISEMENT
Rikrik menambahkan bahwa isu literasi digital dan kode etik telah disampaikan kepada mahasiswa sejak awal, dan kampus berkomitmen untuk terus menjadi ruang pembinaan pemikiran dan kepemimpinan mahasiswa.
“Dan ini menjadi bagian yang sangat penting, saya kira tidak saja bagi ITB, bagi seluruh perguruan tinggi di Indonesia, tentu saja setiap perguruan tinggi dan kami berkomitmen untuk terus membantu mahasiswa menemukan tempatnya dalam mengaspirasikan pemikirannya, mengaspirasikan pendapatnya. Saya kira kampus tentu saja ingin mengharapkan pendapat-pendapat yang kritis, pendapat-pendapat yang proporsional untuk pembangunan bangsa kita ini,” pungkasnya