Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Jadi Sosok Teratas Gantikan Biden Nyapres, Bagaimana Popularitas Kamala Harris?
13 Juli 2024 11:08 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Wapres Kamala Harris menjadi nama paling populer untuk menggantikan posisi Presiden Joe Biden sebagai capres Partai Demokrat.
ADVERTISEMENT
Sejak debat pada Juni lalu, desakan Biden mundur dari pencapresan makin deras datang. Itu disebabkan penampilan mengecewakan Biden saat melawan Trump pada debat tersebut.
Saat debat, Biden terlihat terbata-bata ketika bicara dan batuk. Karena penampilan mengecewakan itu, 11 dari 12 jajak pendapat setelah debat memperlihatkan Trump unggul dari Biden.
Pada Jumat (12/7), kendati desakan mundur makin deras dan hasil survei mengecewakan, Biden memastikan tak bakal mundur dari pencapresan.
Meski demikian, dalam beberapa survei teranyar, nama Harris sudah ada di peringkat wahid sebagai sosok pengganti Biden jika pria 81 tahun itu mengubah keputusannya, dan mundur dari pencapresan.
Biden pada Kamis lalu, sebenarnya mulai mengakui bahwa Harris mungkin saja menjadi suksesornya. Biden menyebut, Harris punya karier menawan sebelum jadi Wapres AS. Harris pernah menjadi senator dan jaksa di negeri Paman Sam.
ADVERTISEMENT
Dia juga memuji aksi Harris yang kerap mengadvokasi isu reproduksi perempuan selama bertahun-bertahun.
"Dia memenuhi syarat jadi presiden itu sebabnya saya memilih dia," kata Biden saat menyampaikan konferensi pers pada Kamis (11/7), seperti dikutip dari Reuters.
Bagaimana popularitas Harris?
Survei yang digelar Redfield & Wilton Strategies untuk media Newsweek menujukkan Harris adalah calon paling populer di antara 13 nama potensial pengganti Biden.
Survei digelar pada 8 Juli 2024 terhadap 1.500 orang. 23 persen memilih Harris sebagai pengganti Biden. Di bawah Harris, terdapat nama seperti Michelle Obama hingga Hillary Clinton.
Survei turut pula menunjukkan 54 persen pemilih berpikir agar Biden tak melanjutkan pencapresan. Alasan utama adalah mental dan fisik Biden yang dinilai tak mampu melanjutkan tugas kepresidenan.
ADVERTISEMENT
Sedangkan dari survei dirilis oleh Washington Post-ABC News-Ipsos, Wapres Harris diprediksi bakal mengungguli Trump dengan mendulang 49 persen suara.
Sampai sekarang, Harris masih belum berkomentar mengenai peluangnya menggantikan Biden. Tim Wapres Harris hanya menegaskan fokus utama mereka adalah menjadi pendamping Biden pada pemilu 2024 ini.
"Wapres Harris menantikan untuk menjalani periode kedua bersama Presiden Joe Biden," kata Kantor Wapres AS.