Jair Bolsonaro Bandingkan Penembakan Trump dengan Penusukan Dirinya di 2018

15 Juli 2024 3:37 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Brasil dan calon presiden Jair Bolsonaro berbicara setelah hasil putaran pertama pemilihan presiden Brasil, di Istana Alvorada di Brasilia, Brasil, Minggu (2/10/2022). Foto: Ueslei Marcelino/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Brasil dan calon presiden Jair Bolsonaro berbicara setelah hasil putaran pertama pemilihan presiden Brasil, di Istana Alvorada di Brasilia, Brasil, Minggu (2/10/2022). Foto: Ueslei Marcelino/REUTERS
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Mantan presiden Brasil, Jair Bolsonaro, membandingkan penembakan Donald Trump dengan insiden penusukan dirinya pada 2018 silam. Di kedua kasus ini, Bolsonaro maupun Trump sama-sama diserang saat berkampanye publik dan lolos dari maut.
ADVERTISEMENT
Bolsonaro yang berhaluan sayap kanan memang kerap dijuluki sebagai "Trump dari Daerah Tropis". Pada 2018 lalu ia sempat kritis karena ditusuk di perut saat berkampanye di bagian tenggara Brasil dan harus menjalani sejumlah operasi untuk menyelamatkan nyawanya.
"Menurut saya, dia (Trump) telah diselamatkan, sama seperti saya," kata Bolsonaro dilansir AFP, Senin (15/7).
"Para dokter mengatakan, ini adalah sebuah keajaiban saya bisa selamat mengingat cederanya parah. Trump terselamatkan hanya dalam hitungan beberapa sentimeter (dari peluru). Ini menurut saya berasal dari Atas (Tuhan)," ucapnya sambil menunjuk ke langit.
Bolsonaro lalu menggambarkan Trump sebagai "pemimpin dunia terhebat saat ini" usai kasus penembakan tersebut. Putra Bolsonaro, Senator Flavio Bolsonaro, juga mengungkapkan hal serupa melalui akun X-nya.
ADVERTISEMENT
"Mereka mencoba membunuh Trump, mereka juga mencoba membunuh Bolsonaro. Tapi kelompok saya kanan (ekstrem) yang dituduh melakukan kekerasan. Anda mungkin tidak suka Trump, anda mungkin tidak suka Bolsonaro, tapi coba tanyakan ke diri kalian mengapa mereka ingin membunuh Trump dan Bolsonaro," tulis Flavio.
Pada 7 September 2018 lalu, Bolsonaro tiba-tiba ditikam saat berkampanye di daerah Juiz de Fora yang berjarak sekitar 200 kilometer dari Ibu Kota Rio de Janeiro. Saat itu Bolsonaro sedang dibopong di pundak para pendukungnya dan menyapa para simpatisan.
Tiba-tiba dia diserang. Bolsonaro terlihat bergeming dan langsung dibawa ke dalam mobil.
Awalnya dokter yang merawat Bolsonaro sempat skeptis dia bisa bertahan karena luka yang diderita sangat parah karena hati dan ususnya robek. Bolsonaro juga kehilangan banyak darah.
ADVERTISEMENT
Namun setelah dioperasi selama dua jam, kondisi Bolsonaro stabil. Meski sempat diserang, namun suara Bolsonaro melejit hingga akhirnya memenangkan pemilu.