Jakarta Dapat Skor E dari Kemenkes, Benarkah BOR Meningkat?

kumparanNEWS

28 Mei 2021 11:13 WIB

·

waktu baca 2 menit

0

Tenaga kesehatan merawat pasien positif COVID-19 di Rumah Sakit Darurat COVID-19 (RSDC), Wisma Atlet, Kemayoran, Jakarta, Rabu (5/5/2021). Foto: M Risyal Hidayat/ANTARA FOTO

Kementerian Kesehatan memberi skor E untuk penanganan corona di Jakarta. Skor E menjadi yang terburuk dari daerah lain.

Salah satu indikator penilaian Kemenkes untuk memberi skor E pada Jakarta yakni dengan melihat angka kapasitas Bed Occupancy Rate (BOR) di Jakarta yang terus meningkat dan tindak lanjut tracing kasus COVID-19 yang dinilai kurang baik.

Jika melihat data Pemprov DKI, okupansi bed isolasi dan bed ICU di Jakarta sebenarnya malah menurun. Dari data terakhir bahkan okupansi bed isolasi Jakarta ada di angka 28%. Sedangkan bed ICU terisi 31%.

Angka itu tentu kabar baik, apalagi melihat okupansi RS Jakarta di awal tahun yang mencapai 80% lebih.

Sementara untuk testing di Jakarta, memang mengalami penurunan selama 4 pekan. Dari data Pemprov, di 2 Mei, data sepekan mencatat tes PCR dilakukan kepada 61.641 orang. Namun menurun di data terakhir yakni di pekan 17023 Mei menjadi 56.247 orang dites PCR.

Berikut data BOR dan testing mingguan DKI selama 4 pekan:

26 April-2 Mei

Bed Isolasi: 36%

Bed ICU: 41%

Orang yang dites: 61.641

3-9 Mei

Bed Isolasi: 30%

Bed ICU: 34%

Orang yang dites: 65.800

10-16 Mei

Bed Isolasi: 26%

Bed ICU: 34%