Jakarta Siapkan Modifikasi Cuaca Hadapi Curah Hujan Ekstrem saat Tahun Baru

17 Desember 2024 19:25 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi usai menghadiri rapat antisipasi cuaca di Jabodetabek bersama Kemenko PMK, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta Teguh Setyabudi usai menghadiri rapat antisipasi cuaca di Jabodetabek bersama Kemenko PMK, di Kantor Kemenko PMK, Jakarta Pusat, Senin (10/12/2024). Foto: Alya Zahra/kumparan
ADVERTISEMENT
Mengantisipasi curah hujan ekstrem di akhir tahun, Pemprov Daerah Khusus Jakarta (DKJ) menerapkan Teknologi Modifikasi Cuaca (TMC) untuk mencegah banjir.
ADVERTISEMENT
Pj Gubernur Jakarta Teguh Setyabudi menyebutkan, langkah ini terbukti efektif mengurangi curah hujan di wilayah Jakarta pada awal Desember.
“Pemerintah melalui BPBD, melakukan TMC, Teknologi Modifikasi Cuaca. Sehingga teman-teman bisa melihat perkiraan cuaca yang tadinya hujan lebat sampai dengan tanggal 10-11 [Desember], Alhamdulillah, kita lihat mendung-mendung rintik hujan turun sebagian di beberapa tempat, tapi itu seperti itu. Itu kita lakukan untuk tahap pertama,” kata Teguh saat konferensi pers di Balai Kota, Selasa (17/12).
Pemprov telah menggelar TMC tahap pertama pada 7-9 Desember dan kembali melanjutkannya pada 12-16 Desember.
“Kita lakukan juga untuk TMC pada tahap kedua. Yakni pada tanggal 12-16 [Desember]. Kita lihat Minggu, Sabtu, Jumat, kondisinya seperti ini,” ujarnya.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, prediksi BMKG menunjukkan curah hujan ekstrem masih akan terjadi hingga Natal dan Tahun Baru.
Menanggapi hal tersebut Teguh menjelaskan bahwa Pemprov DKJ siap untuk melakukan TMC jika memang diperlukan.
“Kalau akhir tahun dipandang perlu, maka pada tanggal 29, 30, 31 kami juga akan lakukan modifikasi cuaca kembali,”tambahnya.
Meski demikian, Teguh menegaskan TMC hanyalah solusi sementara. Pemprov DKJ juga terus mempercepat perbaikan infrastruktur seperti tanggul, pompa, dan saluran air untuk mengurangi risiko banjir secara permanen.