Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.0
10 Ramadhan 1446 HSenin, 10 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45

ADVERTISEMENT
PT Jakarta Propertindo (Jakpro) menyatakan tidak akan mengomersialkan Taman Ismail Marzuki (TIM) usai direvitalisasi. BUMD ini memastikan TIM usai revitalisasi akan tetap difungsikan sepenuhnya untuk kepentingan para seniman.
ADVERTISEMENT
“Jakpro BUMD, jangan dipandang kita punya misi dua, misi kita bagaimana penugasan dari Pemprov DKI memang untuk kesejahteraan warga Jakarta. TIM ini untuk kesejahteraan warga, kita tidak mengelola secara komersial untuk kesenian. Kita hanya bertanggung jawab untuk gedung dan parkir memadai,” ungkap Direktur Operasi Revitalisasi TIM, Muhammad Taufiqurrachman, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta Pusat, Rabu (19/2).
“Jangan anggap Jakpro sebagai BUMD cari untung dengan komersialkan lahan-lahan yang ada di sana. Misi kita kan memberikan tempat yang baik untuk para seniman beraktifitas,” tegasnya.
Taufiq mengatakan, Dalam skema ke depan, Jakpro memiliki peran dan tugas mengelola operasional fisik TIM. Sementara seniman yang tergabung dalam Dewan Kesenian Jakarta (DKJ) akan mengelola program-program kesenian di TIM bersama Dinas Kebudayaan DKI Jakarta.
ADVERTISEMENT
Sebagai catatan, pernyataan Jakpro soal tidak akan melakukan komersialisasi di atas merespons keresahan para seniman.
Seniman yang tergabung dalam Forum Seniman Peduli Taman Ismail Marzuki (FSPTIM) kawatir peran pengelolaan fisik pada Jakpro akan berujung pada komersialisasi.
Forum seniman tersebut juga sudah melaporkan hal tersebut ke DPR. Mereka juga meminta agar revitalisasi TIM dihentikan untuk sementara.