Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.101.0

ADVERTISEMENT
Demonstrasi menolak omnibus law Rancangan Undang-Undang (RUU) Cipta Kerja berlangsung di sejumlah daerah, tak terkecuali di Daerah Istimewa Yogyakarta.
ADVERTISEMENT
Massa aksi Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) dari berbagai elemen yang tergabung dalam Gejayan Memanggil berkumpul di pertigaan Jalan Gejayan, Kabupaten Sleman, DIY, Senin (5/10).
Massa ini mulai berkumpul sekitar pukul 17.00 WIB. Mereka membentuk formasi lingkaran. Selain itu dari pantauan kumparan, massa aksi juga membakar ban. Alhasil Jalan Gejayan ditutup sementara baik dari arah utara, selatan, maupun barat.
"Sudah saatnya kita bangkit, tidak lagi diam. Omnibus law mengecewakan petani, buruh, dan kita semua," kata salah seorang orator.
Sementara itu, Humas ARB, Revo menjelaskan bahwa ARB kembali turun ke jalan sebagai respon spontan lantaran negara mengelabui rakyat berkali-kali.
"Ini respons pengesahan RUU omnibus law yang membawa ketidakbermaanfaatan bagi masyarakat yang hari ini jadi UU," kata Revo.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, polisi yang berjaga di lokasi demonstrasi dua kali mengingatkan massa agar kembali ke rumah masing-masing. Pasalnya demo sudah berlangsung hingga larut malam.
"Sudah melebihi 18.00 WIB sesuai UU, rekan-rekan mohon tertib. Kami mengimbau adik-adik sekalian untuk tertib dan tata aturan kami mengimbau adik-adik sekalian. Saya sudah kawal dari tadi. Kasian masyarakat yang akan melintas. Mohon kembali ke kediaman masing-masing," kata salah seorang polisi.
Hingga berita ini ditulis pukul 19.00 WIB massa masih berada di pertigaan Jalan Gejayan. Mereka masih berorasi dan menyampaikan aspirasinya.