Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Jalan Hidup Ustaz Hari Moekti: dari Rocker Hingga Pelopor Hijrah Artis
25 Juni 2018 1:26 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:08 WIB
ADVERTISEMENT
Ustaz Hari Moekti, mantan rocker Indonesia yang kini telah menjadi seorang da’i meninggal dunia . Hari berpulang pada Minggu (24/6) sekitar pukul 20.49 WIB di sebuah rumah sakit di Jawa Barat.
ADVERTISEMENT
Ismail Yusanto, yang merupakan mantan juru bicara Hizbut Tahrir Indonesia sekaligus kerabat almarhum mengatakan, Hari meninggal akibat penyakit jantung . Bahkan, menurut pengakuan istri Hari, ia meninggal di saat sedang melaksanakan tablig.
"Tampaknya sakit jantungnya itu yang menghentikan langkahnya. Menurut istrinya, ada problem dengan obat jantungnya. Di saat tablig, Beliau dipanggil Allah. Sebuah akhir yang baik, insyaallah," kata Ismail kepada kumparan, Minggu (24/6).
Ismail lantas menceritakan sedikit perjalanan hidup Hari sebelum berpulang. Menurutnya, Hari bisa dikatakan sebagai seorang pelopor hijrahnya para artis.
"Bila sekarang sedang ramai artis berhijrah, itu sebuah perkembangan yang bagus, Alhamdulillah. Maka, Ustaz Hari Moekti boleh disebut sebagai pelopor hijrah artis," ucapnya.
Menurut Ismail, awal proses hijrahnya Hari dari seorang musisi menjadi seorang da'i tidaklah mudah. Hal itu diungkapkan oleh Hari kepada Ismail dalam sebuah percakapan beberapa waktu lalu.
ADVERTISEMENT
"Soal hijrahnya itu, dia mengakui dan saya tahu tidaklah mudah. Tapi dia sangat bahagia, meski hidup dalam keterbatasan. Beda dengan kehidupan sebelumnya yang bergelimang materi dan popularitas, tapi dia menyebut hati tak pernah tenteram," ucap Ismail.
"Pernah sekali waktu dia bercerita, baru saja dapat tawaran manggung di 30 kota dengan bayaran yang sangat menggiurkan. Saya tanya, 'Diterima?'. 'Tidak', katanya. Saya harus istikamah, tegasnya. Istikamah itulah yang membuat dia terus bisa bertahan dalam jalan dakwah hingga akhir hayatnya," lanjutnya.
Selain itu, Ismail mengungkapkan bahwa belum lama ini, Hari baru saja memasang satu ring di jantungnya. Sebelum memutuskan untuk memasang ring itu, Hari sempat berkonsultasi dengannya sekaligus menjadi komunikasi terakhirnya dengan almarhum.
ADVERTISEMENT
"Belum lama dia pasang satu ring di jantungnya. Dia sempat konsul soal ini karena dia tahu saya juga pasang ring jantung, dan itu menjadi kontak telepon terakhir dengan saya," ujar Ismail.
Lebih lanjut, Ismail mengaku sempat berkunjung untuk membesuk Hari di rumah sakit usai operasi. Namun, dia tidak sempat bertemu lantaran selesai operasi, Hari langsung pulang ke rumah. Bahkan, Ismail mengungkapkan setelah selesai menjalani operasi jantung, pada sore harinya Hari langsung berangkat ke Medan untuk mengisi acara tausiah.
"Ketika pasang ring jantung, saya perlu waktu satu bulan untuk recovery. Lah dia, pagi dipasang, sore sudah terbang ke luar kota untuk memenuhi jadwal dakwah yang memang sangat padat. Dia memang dikaruniai fisik yang prima," pungkasnya.
ADVERTISEMENT