Jejak Politik Gus Ipul: dari Menteri SBY, Wagub Jatim, Kini Cawalkot Pasuruan

31 Agustus 2020 15:55 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gus Ipul di DPP PKB Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Gus Ipul di DPP PKB Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
Mantan Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf alias Gus Ipul kembali menjajal peruntungannya di Pilkada 2020. Kali ini, Gus Ipul didukung oleh PKB untuk menjadi calon Wali Kota Pasuruan.
ADVERTISEMENT
Rekomendasi tersebut diserahkan langsung oleh Wakil Sekretaris DPW PKB Jatim Fauzan Fuadi dan Ketua DPC PKB Kota Pasuruan Ismail Marzuki. Rencananya, di Pilwalkot Pasuruan, Gus Ipul akan didampingi oleh Adi Wibowo.
“Terima kasih sudah diantarkan langsung rekom oleh Ketua DPW Jatim. Ini artinya Kota Pasuruan bertanda baik dan akan mengembalikan jati dirinya sebagai kota santri yang mengutamakan kebhinekaan,” ujar Ismail Marzuki dalam acara tersebut, Jumat (28/8) lalu.
Gus Ipul bukanlah nama baru di dunia politik. Lulusan Fakultas Ilmu Sosial dan Politik (FISIP) Universitas Nasional Jakarta ini mengawali kariernya di Organisasi GP Ansor.
Gus Ipul di acara Haul Gus Dur Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Sejak tahun 2000, selama satu dekade, ia memimpin GP Ansor. Setelah purna tugas, Gus Ipul lalu ditunjuk menjadi salah satu ketua di PBNU di bawah kepemimpinan Said Aqil Siradj.
ADVERTISEMENT
Selain aktif di GP Ansor, Gus Ipul sebenarnya pernah menjadi anggota DPR dari PDIP pada Pemilu 1999. Gus Ipul dianggap sebagai 'jembatan' antara aliansi Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid (Gus Dur) dengan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri karena ia merupakan orang kepercayaan Gus Dur yang ditempatkan di PDIP.
Namun, pada tahun 2001, hubungan mesra Gus Dur dengan Megawati merenggang. Akhirnya, Gus Ipul pun ikut mundur dari PDIP dan DPR dan memilih bergabung dengan PKB.
Gus Ipul di acara Haul Gus Dur Foto: Fitra Andrianto/kumparan
Satu tahun kemudian, ia terpilih menjadi Sekjen PKB setelah kalah dari Alwi Shihab di pemilihan ketua umum.
Karier politik Gus Ipul pun semakin moncer. Pada periode 2004-2007, di era kepemimpinan Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Gus Ipul ditunjuk menjadi Menteri Percepatan Pembangunan Daerah Tertinggal.
ADVERTISEMENT
Selama menjadi menteri, ia dikenal sebagai salah satu tokoh yang sering blusukan ke daerah-daerah tertinggal. Namun, karena konflik internal di partainya, Gus Ipul dicopot dari posisi Sekjen dan dianggap sudah bukan representasi PKB lagi. Ia pun digantikan oleh Lukman Edy.
Hal ini tidak membuat karier politik Gus Ipul terhenti. Pada Pilkada 2008, Gus Ipul terpilih menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur mendampingi Soekarwo selama dua periode.
Gus Ipul dan Azwar Anas di Kantor DPP PKB, Jakarta Foto: Nabilla Fatiara/kumparan
Pada tahun 2017, Gus Ipul mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur Jawa Timur di Pilgub 2018 mewakili PKB. Kali ini, hubungan PKB dengan PDIP yang kembali mesra membuatnya berhasil menggandeng Bupati Banyuwangi Azwar Anas sebagai calon wakil.
Sayangnya, di tengah perjalanan, Azwar Anas memilih mundur dan mengembalikan mandatnya ke PDIP. Untuk menggantikan Azwar Anas, PDIP pun menunjuk cucu Presiden Pertama RI Soekarno, Puti Guntur Soekarno, untuk mendampingi Gus Ipul.
ADVERTISEMENT
Pasangan Gus Ipul-Puti Guntur pun maju dengan diusung oleh PKB, PDIP, Gerindra, dan PKS. Keduanya melawan pasangan Khofifah Indar Parawansa yang juga merupakan kader PKB dan Bupati Trenggalek Emil Dardak.
Pengalaman selama dua periode menjadi Wakil Gubernur Jawa Timur, rupanya tak lantas membuat Gus Ipul menang. Ia kalah sekitar 7 persen dari pasangan yang diusung oleh Partai Demokrat, Golkar, PPP, NasDem, PAN, dan Hanura itu.
Kalah di Pilgub Jatim 2018 tak membuat Gus Ipul menyerah. Ia kini mencoba peruntungan kembali dengan maju sebagai kandidat calon Wali Kota Pasuruan di Pilkada 2020.
***
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona