Jelang Pelantikan, Agustin-Iswar Optimistis Bersama Warga Semarang Semakin Hebat

19 Februari 2025 17:30 WIB
·
waktu baca 4 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang yang bakal dilantik Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang yang bakal dilantik Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin. Foto: Dok. Istimewa
Agustina Wilujeng Pramestuti dan Iswar Aminuddin (Agustin-Iswar) bakal dilantik sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota Semarang periode 2025-2030 oleh Presiden Prabowo di Istana Presiden pada Kamis (20/2/2024).
Agustin-Iswar siap tancap gas melayani masyarakat dan mewujudkan visi misi yang telah dirancang untuk menjadikan Kota Semarang semakin hebat. Membawa Kota Semarang menjadi Pusat Ekonomi yang Maju, Berkeadilan Sosial, Lestari dan Inklusif.
Pusat Ekonomi Yang Maju: Kota Semarang sebagai pusat pendidikan, kesehatan, perdagangan, ekonomi kreatif, jasa, logistik, wisata, dan bisnis yang terintegrasi.
Berkeadilan Sosial: Mengarahkan pembangunan Kota Semarang yang adaptif dan kolaboratif dengan mengedepankan aspek keadilan sosial yang merata bagi seluruh lapisan masyarakat.
Lestari: Pembangunan Kota Semarang dititikberatkan pada
tata kelola lingkungan yang bersih, sehat, dan nyaman. Berorientasi pada upaya untuk melindungi dan memperbaiki
lingkungan alam, serta memastikan penggunaan sumber daya alam yang berkelanjutan.
Inklusif: Pembangunan Kota Semarang yang berkebudayaan dan pembangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dengan melibatkan semua orang dari berbagai kelompok dan berbagai lapisan masyarakat, tanpa meninggalkan salah satunya.
Agustina-Iswar berkomitmen meningkatkan pelayanan masyarakat secara menyeluruh. Mulai sejak dari dalam kandungan sampai meninggal dunia.
Semua itu akan dicapai melalui Tujuh Misi Utama Pembangunan yang disebut dengan Misi Semarang Bersatu, Semarang Semakin Hebat: Pemerataan pendidikan, kesejahteraan sosial masyarakat yang toleran dan pembangunan manusia. Kesehatan seluruh warga masyarakat. Infrastruktur kota yang saling terhubung.
Pemenuhan papan, sandang dan pangan. Perekonomian inklusif, kemandirian ekonomi kerakyatan berbasis sumber daya lokal, pengembangan ekonomi kreatif. Pelayanan publik berkualitas, bersih. Kualitas lingkungan kota dan pengendalian banjir-rob.
Tidak kalah penting, Agustin-Iswar akan mengoptimalkan pariwisata Kota Semarang. Mengingat, ibu kota Jawa Tengah ini, memiliki potensi wisata yang sangat luar biasa.
“Kita melihat Semarang sebagai kota HUB, pertemuan di antara hinterland. Kota/kabupaten besar di sekitarnya ada banyak pabrik dan kegiatan ekonomi. Kita bisa menjadi kota yang mengelola pariwisata dan meeting-nya,” kata Agustin.
Menurut Agustin, Kota Semarang merupakan Venezia van Java, karena memiliki demografi yang cukup lengkap. Ada bukit, lembah, sungai, hingga pantai. Setiap sudut Kota Semarang menawarkan keindahan yang berbeda.
“Dari Gombel kita bisa berdiri melihat hamparan Kota Semarang, bisa melihat ujungnya laut. Kita punya sungai yang cukup bagus. Dan (penataan) sudah dimulai pada pemerintahan-pemerintahan yang lalu. Ini sudah hebat, dan kita ingin semakin hebat,” terang penerima penghargaan legislator ferbalk (PWI, 2019) dan (TI, 2019) ini.
Tidak sekadar semakin hebat saja, Agustin ingin semua lapisan masyarakat bisa merasakan kemajuan Kota Semarang.
“Semakin hebatnya harus berkeadilan sosial. Semua orang bisa menikmati, turut serta. Tidak meninggalkan kelestarian lingkungan dan inklusif. Tidak boleh ada yang ketinggalan,” kata lulusan Sastra Inggris Undip ini.
Sementara Iswar Aminuddin, mengaku tidak ada program 100 hari pasca dilantik. Agustin-Iswar siap gas pol dan menyelesaikan pekerjaan rumah dan melayani masyarakat dengan baik.
“Tidak ada target atau program 100 hari setelah dilantik buat kami (Agustin-Iswar-red). Kami siap, banjir misalnya memang menjadi persoalan di Semarang,” kata Iswar beberapa waktu lalu.
“Saya kira persoalan banjir tidak hanya hilir saja tapi kita juga memikirkan di daerah hulu. Masyarakat sebanyak 1,6 juta harus kembali lagi menanam pohon, pembangunan dibatasi,” tandasnya.
Program dan pelayanan yang selama ini telah berjalan dengan baik dan berdampak besar bagi kesejahteraan masyarakat akan diteruskan dan ditingkatkan, seperti sekolah gratis, penanganan banjir, kesehatan dan lainnya.
“Kita tinggal meneruskan saja yang sudah dijalankan oleh Bu Ita dan Mas Hendi. Yang baru nanti berkaitan dengan bantuan dana Rp 25 juta ke RT,” tambahnya.
Program pemberian dana Rp 25 juta untuk masing-masing RT di Kota Semarang akan tetap diupayakan di tengah isu pemangkasan anggaran, dengan turunnya turunnya Instruksi Presiden (Inpres) Nomor 1 Tahun 2025.
“Karena efisiensi yang diharapkan Pak Prabowo adalah kesejahteraan masyarakat yang paling bawah. Kami susun visi-misi tidak terlepas dari RPJPD dan RPJMD. Saya jamin tidak terdampak,” jelasnya.
Selain itu, efisiensi anggaran tidak akan berpengaruh terhadap anggaran kesehatan dan pendidikan. Dia kembali menekankan, efisiensi ini dalam rangka memetakan kembali anggaran-anggaran yang dinilai penting dan perlu serta mengurangi hal-hal yang kurang perlu.
“Yang perlu dipikirkan adalah dampaknya (efisiensi), sehingga perlu detailkan lagi, dan mencari solusinya nanti seperti apa,” pungkasnya.
Artikel ini dibuat oleh kumparan Studio