Jemput Paksa,Polisi Tembakkan Gas Air Mata ke Asrama Papua di Surabaya

17 Agustus 2019 15:27 WIB
Petugas kepolisian berjaga di depan asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Petugas kepolisian berjaga di depan asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
ADVERTISEMENT
Polisi berupaya menjemput paksa sejumlah mahasiswa yang mendiami asrama mahasiswa Papua di Jalan Kalasan, Surabaya, Sabtu (17/8). Petugas bahkan terpaksa menembakkan gas air mata lantaran mereka enggan kooperatif.
ADVERTISEMENT
Pantauan di lokasi, sekitar pukul 14.44 WIB, polisi mulai memperingatkan penghuni asrama mahasiswa Papua untuk mengikuti instruksi polisi. Sebab, mereka sebelumnya enggan dibawa polisi.
“Atas nama undang-undang, saya minta kepada warga yang ada di rumah di Jalan Kalasan nomor 10 agar menyerahkan diri,” ujar salah seorang polisi.
“Sekali lagi, kepada Kalasan nomor 10 agar menyerahkan sendiri,” imbuhnya.
Usai peringatan tak digubris, sejumlah pasukan berseragam hitam lengkap dengan tameng pun mendekati pagar asrama mahasiswa Papua. Polisi lalu menembakkan gas air mata sebanyak 10 kali ke dalam asrama.
Meski begitu, para mahasiswa yang berada di dalam asrama mahasiswa Papua tetap enggan membuka gerbang. Polisi akhirnya menjebol gerbang asrama.
ADVERTISEMENT
Tindakan aparat itu disambut nyanyian massa, "Terima kasih, terima kasih, Bapak Polisi" dan "Indonesia Raya".
Petugas kepolisian berjaga di depan asrama mahasiswa papua di Jalan Kalasan, Kota Surabaya. Foto: Yuana Fatwalloh/kumparan
Polisi selanjutnya mengangkut para penghuni asrama mahasiswa Papua ke Mapolrestabes Surabaya dengan 3 truk. Belum diketahui jumlah penghuni asrama yang diamankan.
Kericuhan di asrama mahasiswa Papua di Surabaya ini terjadi sejak Jumat (16/8). Sejumlah massa dari berbagai ormas menggeruduk asrama itu lantaran tiang bendera Merah Putih yang terpasang di depan asrama rusak. Diduga tiang bendera itu dirusak oleh oknum mahasiswa.