Jengkol Menghilang, Mentan Siapkan Lahan 5.000 Hektare

5 Juni 2017 11:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Menteri Pertanian Amran Sulaiman  (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
zoom-in-whitePerbesar
Menteri Pertanian Amran Sulaiman (Foto: Ela Nurlaela/kumparan)
Harga komoditas jengkol saat ini terbilang cukup tinggi. Rata-rata setiap kilogram jengkol dibanderol dengan harga Rp 70.000 atau naik 100 persen dibandingkan harga normalnya yang hanya Rp 35.000 per kg.
ADVERTISEMENT
Tingginya harga jengkol juga menjadi salah satu penyebab inflasi Mei 2017. Jengkol bersama bawang putih, cabai merah, telur ayam, daging ayam masing-masing menyumbang inflasi 0,01 persen.
Lantas apa tanggapan Menteri Pertanian Amran Sulaiman?
"Ditulis saja dulu harga stabil, biar tekanan darah saya stabil," ujar Amran saat ditemui di Gedung F kantor Kementerian Pertanian, Ragunan, Jakarta, Senin (5/6).
Jengkol balado. (Foto: Flickr)
zoom-in-whitePerbesar
Jengkol balado. (Foto: Flickr)
Amran menyatakan, pihaknya akan menyelesaikan masalah jengkol yang harganya kerap naik setiap tahun. Salah satu masalah mahalnya harga jengkol saat ini karena luas tanam yang berkurang signifikan.
"Insyaallah selesai di tahun ini, Kepala Biro ini masukkan jengkol, sudah selesai," imbuhnya.
ADVERTISEMENT
Salah satu yang sedang disiapkan Amran adalah areal tanam baru untuk jengkol. Amran sesumbar bakal menyediakan 5.000 hektare lahan jengkol agar seluruh kebutuhan jengkol dapat terpenuhi.
"Tahu enggak, begitu kita tanam 5.000 hektare, itu mabuk kita," ujar Amran.