Jika Corona B117 di Indonesia Capai 50%, Bisa Melonjak Seperti India dan Eropa

17 April 2021 19:08 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
zoom-in-whitePerbesar
Epidemiolog UI, Pandu Riono. Foto: Dok. Pribadi
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kasus COVID-19 di India dan sejumlah negara di Eropa kembali melonjak. Epidemiolog dari FKM UI, Pandu Riono, mengatakan lonjakan kasus di negara tersebut akibat mutasi virus COVID-19 yang terus menyebar.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan, meski vaksinasi juga dilakukan di Eropa dan India, namun penularan mutasi COVID-19 jauh lebih cepat. Sehingga konfirmasi kasus positif kian melonjak.
"Adanya mutasi, virus lama perubahan transisi ke virus baru, jadi virusnya memiliki kemampuan darah segar, mampu menular lebih cepat. Sehingga akan jauh lebih tinggi penularannya dan lebih tinggi kasus yang ditemukan," jelasnya dalam agenda pernyataan dukungan terbuka untuk BPOM yang digelar virtual, Sabtu (17/4).
Penampakan varian Corona B117 dari mikroskop elektron. Foto: NIAID
Dia menyebut, potensi lonjakan kasus COVID-19 sangat mungkin terjadi di Indonesia. Apalagi mutasi corona B117 juga sudah ditemukan di Indonesia.
"Setelah ambang virus baru seperti B117 mendominasi mulai di atas 50%, mulai terjadi peningkatan yang tak terbendung. Itu yang jadi potensial akan terjadi di Indonesia. Indonesia kalau lihat data Jakarta itu observasi semua 3M turun. Orang sudah lupa dengan pandemi," kata dia.
ADVERTISEMENT
Namun potensi itu bisa dicegah dan diantisipasi dengan melakukan pembatasan.
"Apakah kita bisa cegah? Bisa dengan betul-betul batasi mobilitas penduduk, dan tingkatkan 3M dan surveillance testing pelacakan isolasi yang benar. Dengan demikian kita berusaha hambat penularan, penularan terjadinya transisi yang cepat dari virus lama ke virus baru," tutupnya.