Jika Nyapres Lagi, Prabowo Cetak Rekor Tokoh Paling Banyak Ikut Pilpres
ADVERTISEMENT
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto mengungkapkan keinginannya untuk kembali maju sebagai capres dalam Pilpres 2024 . Meski Pilpres 2024 masih tiga tahun lagi, namun Prabowo memang menjadi tokoh paling dijagokan dalam sejumlah survei.
ADVERTISEMENT
Prabowo bukan 'orang baru' dalam perhelatan Pemilihan Presiden di Indonesia. Sejak Pilpres digelar secara langsung pada 2004 lalu, Prabowo sudah berambisi menjadi calon presiden.
Saat itu Prabowo yang kini Menteri Pertahanan, mengikuti Konvensi Capres Partai Golkar 2004. Setelah melalui tahap penyaringan dan seleksi, Prabowo akhirnya sampai pada putaran terakhir.
Namun, perjalanan Prabowo harus kandas di tengah jalan karena kalah suara dari Wiranto. Akhirnya Wiranto yang maju Pilpres. Berikut perjalanan Pilpres Prabowo:
Pilpres 2009
Partai Gerindra sudah terbentuk dan menyatakan keinginannya untuk mencalonkan Prabowo menjadi capres. Namun dalam perjalanannya, Prabowo akhirnya sepakat berpasangan sebagai cawapres dengan Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri.
Prabowo dan Megawati pun menandatangani Perjanjian Batu Tulis yang isinya di antaranya pendanaan Pemilu 2009 akan ditanggung masing-masing 50 persen dan Megawati mendukung pencalonan Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2014.
ADVERTISEMENT
Namun berdasarkan hasil hitung cepat [quick count] dan penghitungan manual yang dilakukan KPU, pasangan yang mengambil motto 'Mega-Pro' itu kalah telak dari pasangan SBY-Boediono
Pilpres 2014
Partai Gerindra kembali menyatakan mengusung Prabowo sebagai capres pada Pilpres 2014. Kala itu, Prabowo berpasangan dengan Hatta Rajasa.
Namun, pasangan yang diusung Gerindra, Golkar, PAN, PKS, PPP, dan PKB itu harus kalah dari pasangan Jokowi -JK. Prabowo-Hatta hanya memperoleh 46,85 persen suara nasional
Pilpres 2019
Prabowo kembali maju dalam Pilpres 2019 dan berpasangan dengan Sandiaga Uno. Pasangan ini diusung Gerindra, Demokrat, PAN, PKS dan didukung Partai Berkarya, Partai Idaman, dan Partai Aceh.
Pasangan ini harus kalah dari Jokowi-Ma'ruf karena hanya memperoleh 44,5 persen suara nasional. Badan Pemenangan Nasional Prabowo-Sandi sempat mengajukan gugatan sengketa hasil Pilpres kepada MK karena dinilai penuh ketidakadilan, kecurangan, dan kesewenang-sewenangan.
ADVERTISEMENT
Bagaimana jika dibandingkan dengan tokoh-tokoh lain?
Megawati Soekarnoputri
Ketum PDIP Megawati Soekarnoputri, misalnya, yang hanya dua kali mengikuti Pilpres. Tepatnya pada Pilpres 2004 dan Pilpres 2009.
Pada Pilpres 2004, Megawati berpasangan dengan Hasyim Muzadi yang diusung PDIP dan Partai Damai Sejahtera. Namun dalam putaran kedua, Megawati-Hasyim Muzadi kalah dari pasangan SBY-JK.
Sementara pada Pilpres 2009, Megawati berpasangan dengan Prabowo dan kalah dari pasangan SBY-Boediono.
SBY
Susilo Bambang Yudhoyono (SBY ) juga hanya dua kali maju dalam Pilpres. Pada Pilpres 2004, SBY berpasangan dengan JK dan pada Pilpres 2009, SBY berpasangan dengan Boediono. SBY pun memenangkan dua pemilu itu berturut-turut.
JK
Jusuf Kalla (JK ) hanya tercatat satu kali mencalonkan sebagai capres, tepatnya pada Pilpres 2009. Saat itu, JK berpasangan dengan Wiranto dan kalah dari pasangan SBY-Boediono.
ADVERTISEMENT
Wiranto
Wiranto juga tercatat satu kali mencalonkan sebagai capres, tepatnya pada Pilpres 2004. Saat itu, Wiranto berpasangan dengan Salahuddin Wahid yang diusung Golkar, Partai Persatuan Demokrasi Kebangsaan, Partai Patriot Pancasila, dan Partai Persatuan Nahdlatul Ummah Indonesia.
Tokoh lainnya yang pernah maju sebagai capres adalah Amien Rais. Ia maju dalam Pilpres 2004 dan berpasangan dengan Siswono Yudo Husodo. Pasangan ini diusung PAN, PKS, Partai Bintang Reformasi, Partai Nasional Banteng Kemerdekaan, Partai Nasional Indonesia Marhaenisme, Partai Penegak Demokrasi Indonesia, Partai Sarikat Indonesia, dan Partai Buruh Sosial Demokrat.