Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
ADVERTISEMENT
Jusuf Kalla menyinggung soal istilah politik penjara yang terjadi pada saat ini, yakni situasi politik yang berlandaskan dengan ancaman.
ADVERTISEMENT
Hal itu disampaikan JK dalam talkshow Info A1 kumparan dikutip Jumat (13/10).
"Ada juga sekarang politik ancaman kan yang ujungnya penjara, hukum dijadikan alat untuk kemenangan," kata JK.
"Takutlah masuk politik pada dewasa ini," imbuh Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI ini.
Bahkan, JK mengakui bahwa dirinya pun menjadi target penegak hukum. Ia bicara soal kasus dugaan korupsi yang menjerat Direktur Bukaka.
"Iya. Saya punya direktur di Bukaka, sekarang ditahan, enggak ada salahnya. Karena melaksanakan proyek strategis nasional yang tidak boleh diperiksa oleh Kejaksaan dan Polisi. Dan tidak ada merugikan negara, malah menguntungkan negara," ungkap JK.
PT Bukaka Teknik Utama merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang pembuatan dan penyediaan peralatan khusus dan bisnis lain, termasuk di dalamnya industri konstruksi. Perusahaan tersebut milik keluarga Kalla.
Direktur Operasional II PT Bukaka Teknik Utama Sofiah Balfas dijerat sebagai tersangka kasus dugaan korupsi proyek Jakarta Cikampek II Elevated ruas Cikunir-Karawang Barat atau Tol MBZ dan kini sudah ditahan. Kasus diusut Kejaksaan Agung.
ADVERTISEMENT
JK menilai pengusutan kasus itu sarat unsur politik yang menyasar dirinya.
"Iya karena selalu ditanya, 'Apa peranannya Pak JK di sini?'," ujar JK.
"Apa hubungan saya. Saya tidak pernah masuk kantor, waktu pemerintahan ya," sambungnya.
Menurut JK, Solfiah kini sedang mengajukan praperadilan. Meminta hakim membatalkan status tersangkanya.
"Sembilan kali periksa tidak ada bukti ketemu masalahnya, tiba-tiba masuk penjara. Kita hari ini juga praperadilan, mudah-mudahan," ucap dia.
JK menilai kondisi politik penjara ini sangat tidak sehat. Sebab, menimbulkan ketakutan yang membuat pejabat takut mengambil kebijakan.
"Sangat. Sangat-sangat tidak sehat sehingga orang tidak berpolitik lagi, hanya politik ketakutan yang terjadi," kata dia.
JK mengaku sudah beberapa kali berupaya untuk menemui Presiden Jokowi. Guna membahas soal kondisi politik tersebut.
ADVERTISEMENT
"Saya sudah berusaha dua kali, tiga kali, tapi tidak direspons," pungkasnya.
Belum ada keterangan dari Kejaksaan Agung mengenai pernyataan JK yang menilai kasus Direktur Bukaka sarat unsur politis. Kasusnya masih dalam tahap penyidikan.