JK dan PM Malaysia Bertemu Perwakilan Hamas, Diminta Jadi Juru Damai

7 Mei 2024 17:01 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wapres ke 10 dan 12 RI sekaligus Ketua DMI Jusuf Kalla di Mukatamar DMI, Jumat (1/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wapres ke 10 dan 12 RI sekaligus Ketua DMI Jusuf Kalla di Mukatamar DMI, Jumat (1/3/2024). Foto: Paulina Herasmaranindar/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Republik Indonesia, Jusuf Kalla (JK) bertemu dengan delegasi Hamas yang dipimpin Dr. Bassem Naim di Kuala Lumpur, Malaysia, pada Minggu (5/5).
ADVERTISEMENT
JK menjelaskan, dalam pertemuan itu ia diminta Hamas untuk menjadi fasilitator dan mendorong agar terjadi perdamaian di Palestina.
"Saya bilang, ya di samping itu Anda juga harus antara Palestina sendiri antara Hamas dengan Fatah berdamai, tentu kita berusaha ke situ, dengan Pak Anwar [Ibrahim, PM Malaysia] kita membicarakan, kita mendorong mereka untuk damai dan juga bagaimana secara regional saya bilang jangan khawatir seluruh Indonesia, Malaysia itu," kata JK usai menghadiri acara halalbihalal MUI 1445 H di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (7/5).
Warga Palestina kembali ke rumah mereka, selama gencatan senjata sementara antara Hamas dan Israel, di Khan Younis di selatan Jalur Gaza, Jumat (24/11/2023). Foto: Ibraheem Abu Mustafa/REUTERS
JK menuturkan, dirinya dan PM Malaysia Anwar Ibrahim sedang berusaha untuk mendamaikan antara kelompok milisi Hamas dan Fatah.
"Tapi kita usahakan sekarang bagaimana terjadi perdamaian dulu antara mereka [Hamas dan Fatah] mereka berunding supaya lebih kuat," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Saat ditanyai apakah dirinya akan menjadi mediator antara Palestina dengan Israel, JK mengaku agak sulit.
"[Jadi mediator] Ya kalau itu membantu bagaimana memberikan bantuan, kalau mediator itu sudah agak sulit untuk menghadapi Israel, PBB saja tidak dianggap, dengan Timur Tengah lainnya tidak dianggap," tandas dia.