JK Datang, Pemimpin Afghanistan Setuju Kesetaraan Pendidikan Pria-Wanita

3 Juni 2024 8:13 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Jk melakukan Pertemuan dengan Wakil PM 2 Afghanistan  Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menlu Maulwi Amir Khan Muttaqi.  Foto: Humas Jusuf Kalla
zoom-in-whitePerbesar
Jk melakukan Pertemuan dengan Wakil PM 2 Afghanistan Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menlu Maulwi Amir Khan Muttaqi. Foto: Humas Jusuf Kalla
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Ketua Umum Dewan Masjid Indonesia (DMI), Jusuf Kalla (JK), tiba di Kabul, Afghanistan, pada Minggu (2/6) waktu setempat. Rombongan Jk langsung bertemu dengan Wakil Perdana Menteri 2 Afghanistan, Mullah Abdul Salam Hanafi, dan Menteri Luar Negeri Afghanistan, Mawlawi Amir Khan Muttaqi untuk membahas kesetaraan antara laki-laki dan perempuan di bidang pendidikan.
ADVERTISEMENT
"Di sektor pendidikan memang agar terbatasi antara laki-laki dan perempuan. Namun dari pembicaraan dengan wakil perdana menteri dan menlu, mereka cukup setuju dan tahap demi tahap akan dilaksanakan," kata JK dalam keterangannya, Senin (3/6).
Menurut JK, masalah kesetaraan sebenarnya sudah ada di dalam undang-undang dasar di Afghanistan. Sehingga yang perlu dilakukan selanjutnya adalah menerapkan hal tersebut tahap demi tahap, dan Indonesia bersedia membantu.
JK tak menampik, sebenarnya kesetaraan antara perempuan dengan laki-laki di Afghanistan sudah berjalan. Ia mencontohkan, ada banyak perempuan yang melakukan pekerjaan di depan umum.
"Anda lihat di hotel yang jadi resepsionisnya adalah perempuan, di bandara juga sudah banyak perempuan. Jadi informasinya tidak seekstrim dengan yang kita dengar," ujar JK meyakinkan
ADVERTISEMENT

Afghanistan terbuka dengan Pengusaha mineral Indonesia

Jk melakukan Pertemuan dengan Wakil PM 2 Afghanistan Mullah Abdul Salam Hanafi dan Menlu Maulwi Amir Khan Muttaqi. Foto: Humas Jusuf Kalla
Dalam pertemuan itu, JK juga membahas masalah ekonomi dengan tuan rumah yang terkenal memiliki banyak sumber daya alam mineral. Hubungan baik antara Afghanistan dan Indonesia yang sudah terjalin sejak pemerintahan Presiden pertama RI, Soekarno, jadi modal positif mereka.
"Alhamdulillah mereka cukup terbuka dengan Indonesia. Bahkan mereka akan menjadikan Indonesia sebagai prioritas jika ada yang mau melakukan eksplorasi di bidang mining. Jadi silakan saja," tuturnya.
JK juga mengaku kaget saat melihat kondisi Afghanistan yang jauh berkembang dibandingkan kunjungannya pada 2020 lalu. Saat ini sudah tak ada lagi pos-pos pemeriksaan. Tembok-tembok tinggi dan orang yang bebas lalu lalang di malam hari menurutnya jadi bukti kemajuan di Afghanistan.
"Orang bebas berjalan di malam hari, toko-toko banyak terbuka banyak penerbangan dan pesawat di bandara, termasuk soal security dan birokrasi. Jadi saya juga sangat surprise dengan kondisi ini," pungkas Wapres ke-10 dan ke-12 RI tersebut.
ADVERTISEMENT
Rencananya, JK pada lawatan hari keduanya, Senin, 3 Juni 2024 besok, akan kembali melakukan pertemuan dengan Presiden Kadin Afghanistan, Mr. Moomand, Menteri Pertahanan Mullah Mohammad Yaqob Mujahid dan Bulan Sabit Merah Afghanistan, Maulwi Matyulhaq.