JK Ingatkan Jokowi soal Jaga Netralitas: Ada 2 Sumpah, kepada Allah dan UUD

10 Januari 2024 18:42 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
62
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di program Info A1 kumparan.
 Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) mengingatkan agar Presiden Jokowi benar-benar bersikap netral di Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
Netralitas Jokowi mulai dipertanyakan jelang hari pencoblosan pada 14 Februari 2024. Sebab, ia makan malam berdua dengan Ketum Gerindra Prabowo Subianto pada 5 Januari atau dua hari sebelum debat capres dan tanggal 6 Januari sarapan dengan Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto.
Jokowi bertemu dengan Prabowo, Jumat (5/1/2024). Foto: Dok. Istimewa
Presiden Joko Widodo dan Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto berbincang di lingkungan Istana Bogor, Sabtu (6/1) Foto: @golkar.indonesia
Kedua ketum partai ini tergabung dalam Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang mencapreskan Prabowo, berpasangan dengan Gibran — anak sulung Jokowi.
JK mengatakan, Jokowi dalam setiap pidato kenegaraannya selalu menekankan agar aparat terutama TNI-Polri netral di Pemilu 2024. Oleh sebab itu, JK menyebut aparat harus tunduk dengan perintah ini.
"Beliau kan memang pidatonya selalu mengatakan memerintahkan TNI-Polri dan seluruh aparat negara untuk netral. Jadi di sini kalau tidak netral berarti aparat itu tidak melaksanakan perintah presidennya," kata JK menjawab pertanyaan wartawan soal isu netralitas Presiden, di rumahnya di Jalan Brawijaya, Jakarta Selatan, Rabu (10/1).
Presiden Jokowi memberikan keterangan pers sebelum berangkat ke Filipina, Selasa (9/1/2024). Foto: Vico/Biro Pers Sekretariat Presiden
Politikus senior Golkar yang mendukung AMIN ini menekankan, seorang presiden sudah disumpah agar menjalankan tugasnya dengan baik. Jangan sampai tindakan presiden mencederai integritasnya.
ADVERTISEMENT
"Saya selalu ingatkan bahwa integritas itu tercantum dalam adilnya dan sumpah seorang presiden, itu dimulai dengan 'demi Allah saya bersumpah akan melaksanakan tugas-tugas itu sebaik-baiknya dan seadil-adilnya'," ucap JK yang pernah menjadi cawapres Jokowi ini.
"Kalau tidak adil, melanggar sumpah itu. Karena sumpah itu lebih tinggi daripada UUD, loh. Baca Al-Quran lagi saya takut itu saat di pemerintahan," kata JK.
"Jadi seorang pejabat ya, bukan hanya presiden, jika tidak adil itu melanggar sumpahnya. Jadi 2 kena, Allah kena, UUD kena, ya," kata JK.