JK: Kawan Kita yang Satu itu Marah Terus, Debat Bisa Ditonjok Kepala Negara Lain

10 Januari 2024 17:19 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI Jusuf Kalla di program Info A1 kumparan. Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Wakil Presiden RI ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) berdialog dengan para pengusaha yang tergabung dalam Ikatan Saudagar Muslim se-Indonesia (ISMI) Jawa Timur bersama cawapres nomor urut 01 Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Hotel Namira, Surabaya, Rabu (10/1).
ADVERTISEMENT
Dalam kesempatan itu, JK menyinggung soal kepemimpinan itu harus memiliki sifat-sifat teladan Nabi Muhammad SAW.
"Kami di sini tidak mengeklaim AMIN yang paling Islami, semuanya (Paslon) Islam. Intinya memilih yang terbaik, harus ada pengetahuan, harus amanah, tabligh, paling baik siapa, paling amanah siapa, itu saja pegangannya. Karena kita kan harus mengikuti ilmu Rasulullah," kata JK kepada puluhan pengusaha yang hadir.
JK juga menyampaikan bahwa seorang pemimpin diibaratkan seperti seorang sopir. Jika tidak bisa mengendalikan emosi, kendaraannya bisa celaka.
"Kalau pilih sopir, jelas yang tau arah, tidak suka marah-marah. Kalau marah-marah bisa-bisa menabrak nanti," ucapnya.
Kemudian, JK seperti menyinggung seorang pemimpin yang suka marah-marah. Sifat tersebut, kata dia, bisa berbahaya untuk negara.
ADVERTISEMENT
"Kalau kawan kita yang satu marah terus. Bagaimana kira-kira negara dipimpin oleh orang yang suka marah? Bagaimana kira-kira kalau dia berdebat dengan kepala negara lain? Bisa ditonjok kepala negara lain," katanya.
Seusai acara itu, JK kembali menegaskan bahwa seorang pemimpin harus memiliki ketenangan.
"Pemimpin harus tenang, memiliki gagasan, jangan emosional, karena persoalan bangsa ini banyak, kalau tidak tenang pemimpin kita, tentu tidak baik. Tentu pemimpin jangan emosional," ujarnya.