JK: Megawati Presiden Indonesia Paling Demokratis

15 November 2023 13:44 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Megawati (tengah), Jokowi (kedua dari kiri) dan Jusuf Kalla (kedua dari kanan) di perayaan hari ulang tahun Megawati Soekarnoputri, yang ke-72 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (23/1/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Megawati (tengah), Jokowi (kedua dari kiri) dan Jusuf Kalla (kedua dari kanan) di perayaan hari ulang tahun Megawati Soekarnoputri, yang ke-72 di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Rabu (23/1/2019). Foto: Irfan Adi Saputra/kumparan
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan 12 RI, Jusuf Kalla (JK), menyebut pemimpin bangsa harus memiliki keteladanan. JK kemudian mencontohkan bagaimana pemimpin Indonesia terdahulu jatuh dari kekuasaan karena krisis.
ADVERTISEMENT
"Bung Karno juga jatuh karena dua hal yang terjadi, politik dan ekonomi, krisis bersamaan. Soeharto jatuh karena dua krisis bersamaan," kata JK pada acara Habibie Democracy Forum di Hotel Le Meridien, Jakarta, Rabu (15/11).
JK kemudian mengatakan, Habibie akhirnya lengser setelah 1,5 tahun berkuasa karena dinamika demokrasi setelah Orde Baru lengser.
"Gus Dur jatuh karena tidak menghargai demokrasi, bikin dekrit mau bubarkan DPR dan Golkar. Jatuh juga," ujarnya.
Wakil Presiden Ma'ruf Amin menghadiri Habibie Democracy Forum, Rabu (15/11/2023). Foto: Nadia Riso/kumparan
Dari pemimpin negara yang berkuasa selama ini, JK mengatakan yang paling demokratis adalah Presiden ke-5 Megawati Soekarnoputri.
Menurutnya, saat itu Megawati bisa saja memakai kekuasaannya untuk menang di Pilpres 2004. Namun, hal itu tidak dilakukan dan pasangan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan JK yang memenangkan Pemilu 2004.
ADVERTISEMENT
"Karena pada saat dia berkuasa, dia tidak memakai kekuasaan untuk berkuasa tahun 2004. Sehingga saya dan Pak SBY bisa mengalahkan Bu Mega. Sekiranya pakai kekuasaan kita pasti kalah. Tapi dia tidak," ungkapnya lagi.
Sementara SBY, lanjut JK, juga sosok pemimpin yang menjaga demokrasi.
"Walaupun juga Pemilu 2009 banyak orang mempunyai rumor-rumor yang kurang baik," pungkasnya.