JK: PMI Siap Dukung Gerakan Donor Plasma, Selama Ini Pendonor Masih Kurang

18 Januari 2021 15:27 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (tengah) saat kick off penggalangan dana seribu masker untuk Indonesia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) Jusuf Kalla (tengah) saat kick off penggalangan dana seribu masker untuk Indonesia. Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Pemerintah mencanangkan gerakan donor plasma Konvalesen, sebagai salah satu cara menyembuhkan infeksi virus corona. PMI ditunjuk sebagai pihak yang menjalankan program ini.
ADVERTISEMENT
Ketua Umum PMI Jusuf Kalla (JK) menegaskan pihaknya siap menjalankan dan mendukung program ini. Ia memastikan donor plasma yang diselenggarakan PMI sejak Mei 2020, telah mendapat dukungan penelitian Eijkman.
"PMI siap untuk mendukung program ini. Program ini telah dimulai sejak Mei tahun lalu, dengan dukungan supervisi penelitian Eijkman. PMI bekerja sama dengan Eijkman untuk meneliti untuk cari cara terbaik. Para pendonor jangan khawatir ini untuk diteliti oleh Eijkman," jelas Jusuf Kalla dalam acara pencanangan gerakan donor plasma darah Konvalesen, Senin (18/1).
Relawan dari Politeknik Abdi Kemanusiaan untuk Bangsa dan Negara (AKBARA) saat sosialisasi donor plasma konvalesen di depan kantor Palang Merah Indonesia (PMI) Solo, Jawa Tengah, Jumat (15/1). Foto: Maulana Surya/ANTARA FOTO
Jusuf Kalla mengatakan, sudah ada 7 ribu donor plasma Konvalesen yang diberikan ke pasien corona, dengan sehari mencapai 40 donor. Namun menurutnya, jumlah ini masih sangat kurang dari kebutuhan per hari yang bisa mencapai 200.
ADVERTISEMENT
"Ini masih sangat kurang dibanding kebutuhan, tiap hari di seluruh RI minta kurang lebih 200, yang bisa kita penuhi 40-50 per hari. karena itulah dibutuhkan pendonor 5 kali lipat, baru kita bisa penuhi kebutuhan dan kurangi tingkat kematian," jelas Wapres ke-10 dan 12 RI ini.
Prajurit TNI AD mendonorkan plasma darahnya di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Jusuf Kalla memastikan kasus sembuh akan makin banyak dan kematian dapat ditekan jika pendonor semakin banyak. Ia berharap para penyintas atau pasien yang telah sembuh dari corona turut donor plasma darah.
"Harus ditingkatkan 5 kali lipat dan sangat mudah apabila diketahui. Pasien yang sembuh sudah 700 ribuan, sebagian besar dapat diterima. Tak semua, perempuan yang hamil tak bisa, umur tertentu, tapi katakanlah 20 persen penyintas yang memberikan donornya maka semua kebutuhan dapat dipenuhi dan insyallah kematian dikurangi," pungkasnya.
Petugas medis menyusun kantong berisi plasma konvalesen dari pasien sembuh COVID-19 di Unit Tranfusi Darah (UTD) RSPAD Gatot Soebroto Jakarta, Selasa (18/8). Foto: Nova Wahyudi/ANTARA FOTO
Donor plasma darah hanya bisa dilakukan oleh mereka yang pernah terinfeksi corona dan telah dinyatakan sembuh. Para penyintas COVID-19 ini kini memiliki antibodi terhadap corona.
ADVERTISEMENT
Sehingga plasma darah yang berisi antibodi para penyintas diharapkan dapat menyembuhkan pasien yang masih terinfeksi.