Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK), setuju dengan usulan presiden terpilih, Prabowo Subianto, yang ingin membentuk klub presiden. Menurut JK, usulan tersebut adalah hal yang positif.
ADVERTISEMENT
"Tentu baik, positif. Di dunia itu ada [klub presiden]," kata JK usai menghadiri acara halalbihalal MUI 1445 H di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta, Selasa (7/5).
JK lalu memberikan contoh Club de Madrid yang isinya adalah perkumpulan tokoh-tokoh yang pernah menjadi presiden atau perdana menteri. Bahkan, JK mengaku ia pernah diminta untuk bergabung di sana.
"Jadi Club de Madrid itu malah perkumpulan daripada presiden dan juga diminta saya jadi anggota tuh. Saya beberapa kali menghadiri itu. Jadi memang ada klub seperti itu," ucapnya.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) itu menjelaskan, di Amerika juga ada klub semacam itu meski statusnya bukan organisasi resmi. Melalui forum itu, para mantan presiden AS selalu berkumpul setahun sekali untuk memberikan pandangannya.
ADVERTISEMENT
"Itu baik, bukan hanya di Indonesia itu, seluruh dunia ada, namanya Club de Madrid, juga di Amerika terjadi itu, sehingga terjadi suatu saran-saran sesuai dengan waktunya memberikan saran," tandas dia.
Sebelumnya jubir Prabowo, Dahnil Anzar Simanjuntak, mengatakan President Club atau Klub Presiden itu bukanlah institusi khusus. Itu hanya forum agar para pemimpin terdahulu dapat bertemu secara rutin.
Klub atau forum itu khusus untuk presiden terdahulu yang masih ada seperti Megawati Soekarnoputri, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), dan Jokowi, yang baru akan menyelesaikan masa jabatannya pada Oktober nanti.
Uniknya, presiden RI saat ini punya hubungan yang unik. Misalnya, Megawati dan SBY yang dikenal masih perang dingin meski pernah bertemu di Istana Kepresidenan saat HUT RI dan sejumlah forum lainnya.
ADVERTISEMENT
Sementara Jokowi dan Megawati hubungannya memanas di Pilpres 2024. Jokowi yang semula kader PDIP malah mendorong anaknya Gibran Rakabuming Raka untuk mendampingi Prabowo. Padahal, PDIP mengusung Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
"Pak Prabowo berharap sebagai bangsa besar para pemimpinnya kompak, rukun, guyub memikirkan dan bekerja untuk kepentingan rakyat banyak, terlepas dari perbedaan pandangan politik dan sikap politik," kata Dahnil.