JK Ungkap Alasan Taliban Begitu Mudah Menguasai Afghanistan

21 Agustus 2021 19:51 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
8
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga Afghanistan berdiri di pinggir jalan saat menunggu taksi di Kabul pada 15 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Warga Afghanistan berdiri di pinggir jalan saat menunggu taksi di Kabul pada 15 Agustus 2021. Foto: WAKIL KOHSAR / AFP)
ADVERTISEMENT
Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 RI, Jusuf Kalla (JK) punya pendapat soal apa yang terjadi dengan Afghanistan. Kata dia ada sebab mengapa Taliban bisa begitu mudah menguasai Afghanistan.
ADVERTISEMENT
"Walaupun prinsipnya seperti yang saya katakan tadi sebenarnya mereka tidak ingin berperang saudara sama-sama saudara. Tapi ingin, dia ingin bagaimana Amerika itu pulang dan itu strategi menurut saya yang sangat tepat sekali dilakukan Taliban," kata JK dalam webinar bertajuk 'Masa Depan Afghanistan dan Peran Diplomasi Perdamaian Indonesia', Sabtu (21/8).
JK yakin, pihak-pihak di Afghanistan tak ingin ada perang saudara. Hingga Taliban begitu mulus bergerak menguasai kota demi kota sampai ke Kabul.
JK yakin, sebagian masyarakat Afghanistan tak ingin Amerika berlama-lama di sana, lepas dari keinginan negara adikuasa itu menarik diri dari Afghanistan.
Apalagi, JK menambahkan, pemerintahan Presiden Ashraf Ghani juga merupakan dukungan dari Amerika.
Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Jusuf Kalla melambaikan tangan saat akan mengikuti acara peluncuran "Gerakan Nasional Mengisi Masjid dengan 1 Juta Sajadah Pelindung COVID-19" di Masjid Istiqlal, Jakarta, Kamis (11/3/2021). Foto: Rival Awal Lingga/ANTARAFOTO
"Bahwa pemerintah Ghani itu dia dapat memerintah karena dukungan Amerika. Jadi begitu Amerika tinggalkan Afghanistan, nanti pasti pemerintah Afghanistan yang ada itu tidak bisa apa itu ya, dia ingin diselesaikan dengan damai gitu ya," ujarnya.
ADVERTISEMENT
"Maka seperti kita tahu begitu Amerika pulang dan mereka menguasai kota-kota tanpa perlawanan, maka terjadilah seperti ini ketika dia menguasai," imbuh JK.
Meski begitu, JK melihat saat ini masyarakat masih merasa trauma dengan pemerintahan Taliban selama 20 tahun lamanya karena dianggap brutal.
"Yang pertama negatifnya bahwa semua orang Afghanistan yang netral itu trauma kepada pemerintah Taliban pada 20 tahun lalu. Dia trauma ketakutan karena takut brutal, takut konservatif dan juga perempuan anak-anak tidak boleh keluar rumah dan juga tidak boleh bekerja. Itu semua mengapa mereka tinggalkan Afghanistan," kata dia.
Seorang pejuang Taliban berdiri di kota Ghazni, Afghanistan. Foto: Stringer/REUTERS
Ke depan, JK berharap Taliban dapat menepati janjinya untuk tidak mencederai sesama bangsanya.
"Ke depan ini pertama masalahnya soal displin apakah pasukan Taliban seperti yang saya katakan tadi dari daerah-daerah itu dapat menjalankan tugasnya sesuai dengan kebijakan pusat sesuai dengan pimpinan sendiri untuk bertindak secara moderat, untuk jaga sehingga tidak mencederai sesama bangsanya untuk menjalankan itu," tutup JK.
ADVERTISEMENT