Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Joe Biden: Serangan Rusia ke Ukraina Masih Sangat Mungkin Terjadi
16 Februari 2022 5:39 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam jumpa pers di Gedung Putih pada Selasa (15/2) sore waktu setempat, Biden mengapresiasi upaya Rusia menarik mundur pasukan dari perbatasan.
“Menteri Pertahanan Rusia pada hari ini melaporkan bahwa sejumlah unit militer meninggalkan posisi mereka di dekat Ukraina. Itu hal yang bagus, tetapi kami masih belum memverifikasinya,” papar Biden, sebagaimana dikutip dari CNN.
Namun, menurut Presiden ke-46 AS ini, Rusia masih tetap berada di posisi yang mengancam terhadap Ukraina, sehingga potensi serangan masih ada.
“Kami belum memverifikasi bahwa unit militer Rusia sudah kembali ke markasnya — tentu saja, analis kami mengindikasikan bahwa mereka masih tetap berada di posisi yang mengancam,” bebernya.
“Dan mengingat fakta bahwa Rusia memiliki lebih dari 150.000 prajurit mengelilingi Ukraina dan Belarusia, dan di sepanjang perbatasan Ukraina, invasi masih sangat mungkin terjadi,” tegas Biden.
ADVERTISEMENT
Seperti diketahui, Moskow pada Selasa (15/2) mengumumkan sebagian pasukannya akan meninggalkan perbatasan Rusia-Ukraina. Sebab, latihan militer yang mereka lakukan sudah selesai.
Menurut Kemhan Rusia, pasukannya dari distrik militer Selatan dan Barat sudah mulai kembali ke markas masing-masing. Meskipun mereka tidak memberikan detail soal pasukan tersebut, seperti lokasi markas tetap mereka atau seberapa banyak prajurit yang kembali.
Penarikan pasukan ini menyusul kabar prediksi tanggal serangan Rusia ke Ukraina. Media-media Barat melaporkan, 16 Februari diduga akan menjadi hari dimulainya invasi.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy pun merespons kabar itu dengan mengajak rakyatnya untuk bersatu mengibarkan bendera dan menyanyikan lagu kebangsaan secara serentak di hari itu.
Rakyat Rusia Bukan Musuh
Biden pun mendesak Rusia untuk segera melakukan de-eskalasi konflik. Diplomasi, menurut Biden, harus dibiarkan untuk bisa bekerja mencari solusi atas krisis ini.
ADVERTISEMENT
Orang nomor satu AS ini menegaskan, mereka tidak memiliki intensi buruk terhadap Rusia. AS dan NATO bukanlah ancaman bagi Rusia, pun Ukraina terhadap Rusia.
“Ukraina tidak mengancam Rusia. Baik AS maupun NATO tidak memiliki rudal di Ukraina. Kami juga tidak berencana meletakkan rudal di sana. Kami tidak menargetkan rakyat Rusia. Kami tidak ingin mendestabilisasi Rusia,” tegas Biden.
“Kepada rakyat Rusia, Anda bukanlah musuh kami, dan kami percaya kalian tidak ingin perang berdarah dan menghancurkan dengan Ukraina,” imbuhnya.
Ia pun memperingatkan konsekuensinya jika Rusia nekat menginvasi Ukraina. Selain potensi jumlah korban yang besar dan sanksi ekonomi yang berat, kecaman dari masyarakat internasional juga akan menyambut Rusia.
“Jika Rusia menyerang Ukraina, itu akan menjadi perang yang dipilih sendiri, atau sebuah perang tanpa sebab atau alasan. Saya berbicara seperti ini bukan untuk memprovokasi, tetapi untuk menyatakan kebenaran, karena kebenaran itu penting. Akuntabilitas itu penting,” tutup Biden.
ADVERTISEMENT