Johan Budi: Saya Tak Respek dengan Partai yang Usung Capres dari Parpol Lain

20 Agustus 2022 16:26 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
Anggota Komisi III DPR F-PDIP Johan Budi di Istana, Rabu (1/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Anggota Komisi III DPR F-PDIP Johan Budi di Istana, Rabu (1/12). Foto: Rafyq Panjaitan/kumparan
ADVERTISEMENT
Politikus PDIP, Johan Budi, menyinggung parpol yang ingin mengusung capres tapi bukan berasal dari kader partai. Johan menyebut dirinya tidak memuji langkah parpol yang membajak kader partai lain.
ADVERTISEMENT
"Saya tidak respek pada partai yang kemudian mengusung (kader parpol lain) terlepas dari nanti dia bisa apa enggak. Tapi yang pertama itu harus punya kader sendiri dulu, ini lho kader saya," kata Johan dalam diskusi Polemik MNC Trijaya bertajuk 'Menakar Gagasan dan Visi Capres 2024', Sabtu (20/8).
Ia mengatakan, seharusnya parpol mampu melahirkan calon pemimpin yang berasal dari hasil kaderisasi. Johan pun memuji Demokrat yang sejak awal mendorong Ketum Agus Harimurti Yudhoyono (AHY).
"Karena parpol itu kan memang bertujuan untuk melahirkan pemimpin kader-kadernya itu," kata anggota Komisi III DPR itu.
Mantan Jubir KPK dan Jubir Istana yang menjadi Anggota DPR RI periode 2019-2024 dari fraksi PDI Perjuangan Johan Budi (tengah) melambaikan tangan usai mengikuti Sidang Paripurna MPR ke-2 di Ruang Rapat Paripurna, Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (2/10/2019) Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/hp.
"Saya salut dengan Demokrat yang jauh-jauh hari sudah tampilkan AHY," imbuhnya.
Eks jubir Presiden Jokowi ini juga berpandangan seharusnya publik juga membuka ruang diskusi terkait cocok capres. Menurutnya, capres jangan hanya dilihat dari tingkat kesukaan namun juga kapabilitas.
ADVERTISEMENT
"Diskusi lah soal bahwa memilih presiden itu basisnya itu jangan hanya karena dia populer kemudian disukai rakyat kemudian itu dianggap sebagai presiden yang layak. Tapi diskusi lah soal kapasitas, kapabilitas," kata dia.
"Soal kapasitas-kapabilitas tentu tidak hanya dia menduduki jabatan-jabatan di pemerintahan, tentu saja tidak dan kita harus belajar juga bahwa partai itu harus mengusung dari kadernya sendiri," tutup Johan.