Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Polda Metro Jaya kembali menggelar rekonstruksi kasus penyerangan rumah Nus Kei, dan pembunuhan anggota Nus Kei yang dilakukan John Kei dan anak buahnya. Rekonstruksi tersebut dilakukan untuk ke dua kalinya.
ADVERTISEMENT
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, dalam rekonstruksi yang kedua ini akan melibatkan John Kei.
Polisi ingin mendalami peran John Kei sebagai otak utama pembunuhan dan penyerangan.
“Insyaallah kita akan upayakan (John Kei hadir). Kita akan lihat situasinya ini gimana,” kata Yusri di Polda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Senin (6/7).
“Kita mau menyempurnakan berkas acara pemeriksaan yang sudah diinikan para tersangka yang lain untuk kita tuangkan langsung di lapangan seperti apa semuanya untuk kita cocokkan lagi,” tambah Yusri.
Yusri menuturkan, dalam rekonstruksi kali ini selain menghadirkan John Kei, pihaknya juga akan melibatkan 37 tersangka. Dalam kasus tersebut, polisi masih memburu 8 DPO anggota John Kei.
ADVERTISEMENT
“Untuk saat ini ada 37 tersangka dan 8 DPO. Makanya ini akan kita hadirkan semuanya,” ujar Yusri.
Lebih lanjut Yusri, menyebut pihaknya juga akan mendalami insiden penembakan yang dialami sopir ojek online. Pihaknya berharap rekonstruksi dapat membuka kasus tersebut secara jelas.
“Nanti kita lihat di lapangan langsung makanya kita mesti terjun lapangan langsung,” tandasnya.
Sebelumnya, Polda Metro Jaya menggelar rekonstruksi kasus penyerangan disertai pembunuhan oleh John Kei dan 29 anak buahnya. Dari catatan polisi, terdapat 14 adegan yang dilakukan John Kei bersama anak buahnya.
“Hari ini ada 14 adegan di 3 lokasi yang sudah kita laksanakan. Tiga lokasi ini adalah lokasi-lokasi yang digunakan untuk permufakatan jahat dan perencanaan pembunuhan yang dilakukan oleh kelompok John Kei,” kata Wadirkrimum Polda Metro Jaya AKBP AKBP Jean Calvin Simanjuntak, Rabu (24/6).
ADVERTISEMENT