Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Jokowi Janjikan Gelar Pahlawan Nasional untuk Brigjen Syam'un
11 Mei 2018 17:15 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB

ADVERTISEMENT
Dalam pertemuan dengan ulama di Cilegon, Banten, Presiden Joko Widodo menerima aspirasi dari warga Banten khususnya Yayasan Al-Khairiyah, untuk menjadikan Brigjen Syam'un sebagai pahlawan nasional.
ADVERTISEMENT
Merespons hal itu, Jokowi mengatakan usulan untuk menjadikan pendiri Al-Khairiyan sebagai pahlawan nasional itu belum sampai di mejanya. Namun, Jokowi berjanji bila usulan tersebut sudah ia terima, akan segera direspons.
"Biasanya kalau sampai 8-10 (nama), lalu dipilih 3-4 orang saja untuk jadi pahlawan. Kalau sampai di meja saya, ada 8 nama dan beliau ada di 8 nama itu, entah tahun ini, entah tahun depan, saya akan langsung berikan beliau gelar pahlawan," kata Jokowi di Aula PB Al-Khairiyah, Citangkil, Cilegon, Banten, Jumat (11/5).
Menurut Jokowi, untuk bisa mengajukan gelar pahlawan, urutannya cukup panjang. Mulai dari mengajukan ke Wali Kota, Gubernur, lalu ke menteri, kemudian masuk ke tim khusus lagi.
"Yang nganter itu Pak Menteri Sekretaris Negara. Lalu saya pilih 3 sampai 4 nama. Dengan argumentasi yang sudah komplit," lanjut dia.
ADVERTISEMENT
Brigjen Syam'un merupakan pejuang kemerdekaan asal Banten di era Hindia Belanda. Ia dikenal juga sebagai pendiri Perguruan Tinggi Islam Al-Khairiyah Citangkil, Cilegon.
Gelar pahlawan nasional untuk Syam'un diajukan oleh Yayasan Al-Khairiyah melalui Ketua MUI Ma'ruf Amin. Sebab, belum pernah ada jenderal dari kalangan kiai seperti Syam'un yang mendapatkan gelar pahlawan nasional.
"Pantas kalau beliau dijadikan pahlawan nasional dan memang belum ada pahlawan nasional dari Banten. Ada Syafruddin Prawiranegara tapi bukan asli Banten. Sudah ada pahlawan asli Banten? Belum ada, Pak Jokowi. Insyaallah tahun ini Kiai Syam'un akan jadi pahlawan nasional," tutur Ma'ruf Amin.