Jokowi: Kapal Ro-Ro Davao-Bitung Tonggak Sejarah Indonesia-Filipina

30 April 2017 16:47 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:18 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Peluncuran layanan transportasi laut Roll-on/Roll-Off atau Ro-Ro antara Davao-General Santos-Bitung merupakan tonggak penting dalam sejarah hubungan antara Indonesia dan Filipina. Hal tersebut disampaikan Presiden Joko Widodo saat memberikan sambutan pada Peresmian Pelayaran Ro-Ro Davao-Bitung di Kudos Port, Davao, Filipina, Minggu (30/4).
ADVERTISEMENT
Dengan kehadiran layanan Ro-Ro antara Davao - General Santos - Bitung diharapkan dapat memberikan peluang dan bisnis baru bagi masyarakat di kedua wilayah tersebut. Menurut Jokowi, pelayaran ini akan mengurangi waktu tempuh pengangkutan barang dan orang antar dua wilayah tersebut.
"Dari lima minggu menjadi dua setengah hari," kata Jokowi melalui siaran pers Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden. Jokowi menilai momen peresmian pelayaran ini sangat tepat. "Karena tahun lalu nilai perdagangan antara kedua negara meningkat lebih dari 30 persen dibandingkan tahun sebelumnya."
Jokowi mengapresasi Presiden Filipina, Rodrigo Roa Duterte, atas peresmian layanan Ro-Ro ini. Apresasi juga disampaikan Jokowi kepada semua pihak baik dari Indonesia maupun dari Filipina yang telah bekerja keras untuk mewujudkan rute Davao-General Santos-Bitung.
ADVERTISEMENT
"Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Presiden Duterte atas komitmen luar biasa dalam mewujudkan rute pelayaran ini," ujarnya. "Semoga layanan transportasi laut ini, rute pengiriman ini, menjadi simbol persahabatan dan kemitraan antara kedua bangsa kita."
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Menurut Jokowi, dibukanya rute Davos-Bitung menunjukkan bahwa Presiden Duterte peduli dengan wilayah-wilayah yang berada jauh dari ibu kota Filipina, Manila. "Saya tahu bahwa Presiden Duterte sangat peduli dengan wilayah-wilayah yang jauh dari Manila, ibu kota yang kaya," katanya.
Jokowi mengatakan, kebijakan yang sama juga dia lakukan saat dirinya baru menjabat sebagai Presiden pada dua setengah tahun yang lalu, yakni mengatasi ketimpangan yang terjadi di Indonesia. Selama ini, kata Jokowi, sebagian besar pembangunan di Indonesia terkonsentrasi di pulau Jawa.
ADVERTISEMENT
"Saat ini, sebagian besar program pengembangan infrastruktur kami difokuskan pada wilayah terluar Indonesia. Kami menyebutnya, membangun dari pinggiran Indonesia," ucap Presiden.
Sebab, kata Jokowi, dia dan Presiden Duterte percaya dan yakin bahwa masyarakat yang tinggal di daerah terluar memiliki kecerdasan, kekuatan, dan keahlian yang sama dengan mereka yang tinggal di ibu kota.
"Mereka hanya membutuhkan satu hal. Satu hal saja! Dan itu adalah memberikan mereka kesempatan," kata Jokowi.
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
zoom-in-whitePerbesar
Jokowi dan Duterte meluncurkan kapal ro-ro. (Foto: Dok. Biro Pers, Media, dan Informasi Sekretariat Presiden)
Di awal sambutannya, Presiden Jokowi juga menyampaikan rasa syukurnya dapat mengunjungi Davao, kota yang memiliki keindahan. Davao bukanlah kota yang asing bagi Presiden Duterte karena pernah menjabat sebagai wali kota Davao.
"Seperti Presiden Duterte, saya pernah menjadi wali kota dari kota yang indah seperti Davao. Jadi saya dapat membayangkan betapa kota ini sangat berarti bagi Presiden Duterte. Dan saya juga bisa membayangkan betapa berartinya seorang Presiden Duterte bagi masyarakat Davao," ujarnya.
ADVERTISEMENT
Seteleh memberikan sambutan, Presiden Jokowi bersama Presiden Duterte memukul gong yang menandakan diresmikannya rute pelayaran Ro-Ro Davao-Bitung.
Turut hadir mendampingi Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana Joko Widodo dalam acara tersebut di antaranya, Menteri Koordinator bidang Perekonomian Darmin Nasution, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dan Duta Besar Indonesia untuk Filipina Johny J. Lumintang.