Jokowi Minta Desain dan Nama Ibu Kota Baru Disayembarakan

5 September 2019 12:58 WIB
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo memberikan keterangan pers terkait rencana pemindahan Ibu Kota Negara di Istana Negara, Jakarta. Foto: ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi sudah menetapkan lokasi ibu kota baru di Kabupaten Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara (Kukar), Provinsi Kalimantan Timur. Namun, nama ibu kota baru tersebut belum diputuskan. Apakah akan diambil dari nama tokoh atau menggunakan nama lain?
ADVERTISEMENT
“Yang paling fair, supaya terbuka, ada sisi kompetitifnya, nanti disayembarakan. Semua orang bisa ikut (sayembara),” ujar Jokowi saat bertemu para pemimpin redaksi media massa nasional di Istana Merdeka, Selasa (3/9) lalu,
Selain berbicara soal nama, Jokowi pun memaparkan banyak hal terkait ibu kota baru. Salah satunya, terkait keputusan memindahkan ibu kota yang bukan dibuat secara tiba-tiba. Tapi, melalui pertimbangan matang, termasuk di era presiden-presiden sebelumnya.
“Di awal periode, saya sudah memerintahkan Kepala Bappenas, saat itu masih dijabat Andrinov Chaniago, agar segera mengkaji kembali secara komprehensif tentang pemindahan ibu kota,” kata Jokowi.
Desain ibu kota baru Indonesia. Foto: Dok. Kementerian PUPR
Selama tiga tahun terakhir, kajian mengenai ibukota ini terus dimatangkan. Sampai akhirnya, Jokowi memutuskan lokasi ibu kota baru.
ADVERTISEMENT
Berbicara soal tahapan pembangunan, Jokowi menyebut, tahap pertama akan dibangun Istana Kepresidenan dan tempat ibadah (masjid).
“Ini juga dilakukan Tun Mahathir Mohamad saat membangun Putra Jaya sebagai ibu kota baru pemerintahan Malaysia. Yang dibangun istana dan masjid,” kata Jokowi.
Pembangunan tahap pertama ini akan membuka sekitar 4.000 hektar dari 40 ribu hektar lahan yang disiapkan. Setelah istana dan masjid, akan dibangun kantor kementerian serta kantor lembaga-lembaga legislatif dan yudikatif.
Selain itu, juga akan dibangun taman budaya dan kebun raya. Semuanya pembangunan tahap pertama ini dijadwalkan selesai sebelum 2024.
“Awal 2024 nanti pindah,” kata Jokowi saat ditanya kapan Presiden RI resmi pindah ke ibu kota baru.
Potret udara Kampung Nelayan di Kuala Samboja, Kalimantan Timur. Foto: Faiz Zulfikar/kumparan
Sementara itu, terkait desain Istana Kepresidenan juga belum ditentukan. “Desain istana juga disayembarakan,” kata Jokowi lagi.
ADVERTISEMENT
Sayembara-sayembara ini nanti akan diurus oleh Badan Otorita Ibukota Baru yang segera dibentuk oleh Presiden Jokowi. “Badan Otorita dibentuk dalam waktu dekat,” ujar Jokowi.
Jokowi menginginkan, ibu kota baru didesain sebagai kota yang ramah lingkungan (kota hijau), kota industri kreatif, kota yang berteknologi tinggi, dan kota dengan transportasi umum yang baik.
“Kalau industri pertambangan nanti tidak ada di kawasan ibukota,” kata Jokowi.
Mengenai pendanaan pembangunan ibu kota baru yang berjumlah Rp 466 triliun, Jokowi menyampaikan sudah dianggarkan 19 persennya berasal dari APBN. “Tapi, bisa saja nanti sama sekali tidak ada dana dari APBN. Sedang dipikirkan konsep pendanaannya,” jelas dia.