Jokowi, Reshuffle Kabinet, dan Misteri Rabu Pon

23 Desember 2020 7:29 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo mengumumkan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo mengumumkan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
ADVERTISEMENT
Presiden Jokowi telah mengumumkan enam menteri baru hasil reshuffle kabinet dan akan dilantik pada hari ini, Rabu (23/12). Dalam kalender Jawa, hari ini bertepatan dengan hari Rabu Pon.
ADVERTISEMENT
Enam menteri baru yang dilantik dan masuk ke Kabinet Indonesia Maju adalah Tri Rismaharini (Menteri Sosial), Sandiaga Uno (Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif), Budi Gunadi Sadikin (Menteri Kesehatan), Yaqut Cholil Qoumas (Menteri Agama), Wahyu Sakti Trenggono (Menteri Kelautan dan Perikanan), dan M Lutfi (Menteri Perdagangan).
Isu perombakan kabinet pada Rabu Pon pertama kali diungkapkan oleh Waketum PKB, Jazilul Fawaid. Menurut Jazilul, berdasarkan penanggalan Jawa, 23 Desember 2020 atau Rabu Pon bisa dimaknai sebagai hari yang baik untuk melakukan sesuatu.
"Kemungkinan besar Rabu Pon, 23 Desember. Hitungan Jawa dalam rangka usaha untuk mencari momen yang baik," kata Jazilul, Senin (14/12).
Ilustrasi kalender Foto: Shutter Stocks
Tapi, tak hanya sekali ini saja Presiden Jokowi melakukan reshuffle kabinet pada Rabu Pon sesuai penanggalan kalender Jawa. Dalam catatan kumparan, ini menjadi ketiga kalinya Jokowi menggelar reshuffle pada Rabu Pon.
ADVERTISEMENT
Sebelumnya, pada periode pertama kepemimpinannya, Jokowi tercatat dua kali merombak kabinetnya pada Rabu Pon, yakni Rabu, 12 Agustus 2015 dan Rabu, 27 Juli 2016.
Pada perombakan jilid I, 12 Agustus 2015, Jokowi memasukkan lima menteri baru, yakni Luhut Binsar Pandjaitan, Darmin Nasution, Rizal Ramli, Thomas Lembong, Sofyan Djalil dan Pramono Anung masuk sebagai Sekretaris Kabinet.
Kemudian reshuffle kabinet jilid II, 27 Juli 2016, ia mengganti 11 menterinya dan masuk nama-nama seperti Sri Mulyani Indrawati, Budi Karya Sumadi, Airlangga Hartarto, hingga Asman Abnur.
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin foto bersama dengan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Sedangkan tiga reshuffle lainnya, dua di antaranya juga dilakukan pada Rabu, yakni 17 Januari 2018 dan 15 Agustus 2018.
Namun, kedua hari tersebut, jika ditelusuri dalam kalender Jawa, jatuh pada Rabu Pahing. Dan satu reshuffle lainnya dilakukan pada 24 Agustus 2018 yang merupakan Jumat Legi.
ADVERTISEMENT
Berbeda dengan dua reshuffle sebelumnya, perombakan dilakukan lebih sedikit. Salah satunya posisi Mensos yang berganti dua kali, yakni saat Khofifah Indar Parawansa maju Pilgub Jatim 2018 dan Idrus Marham yang tersangkut kasus korupsi di KPK.

Rabu Pon Bertepatan dengan Hari Lahir Jokowi

Setelah ditelusuri lebih jauh, Presiden Jokowi ternyata juga lahir pada Rabu Pon. Ia lahir pada 21 Juni 1961 dan pada kalender Jawa jatuh pada Rabu Pon.
Dosen Sastra Jawa Universitas Indonesia, Ari Prasetyo, menilai Jokowi masih sangat mengikuti nilai-nilai budaya Jawa dalam pengambilan keputusan.
Sebab, masyarakat Jawa memang dikenal penuh pertimbangan dalam melakukan sesuatu, termasuk memperhatikan penanggalan.
Presiden Joko Widodo didampingi Wakil Presiden Ma'ruf Amin mengumumkan menteri baru kabinet Indonesia Maju di Istana Negara, Jakarta, Selasa (22/12). Foto: Muchlis Jr/Biro Pers Sekretariat Presiden
Seperti Jokowi, misalnya, dan keputusan untuk merombak menteri kabinetnya di Rabu Pon demi keberlangsungan pemerintahan.
ADVERTISEMENT
"Pak Jokowi `weton`nya (hari lahirnya) menurut penanggalan Jawa adalah Rabu Pon. Rabu Pon tentunya merupakan hari yang istimewa bagi Pak Jokowi," kata Ari.
"Penggantian kabinet merupakan hal yang penting atau istimewa. Maka wajar apabila Pak Jokowi melakukan sesuatu pada hari istimewa tersebut," lanjutnya.
Terkait reshuffle kabinet yang dilakukan pada Rabu Pon, Ari menyinggung soal angka 'pitu'. Apa itu?
Presiden Joko Widodo bersiap memimpin HUT ke-75 TNI di Istana Negara, Jakarta, Senin (5/10). Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
"Pengumuman pergantian menteri di Rabu Pon yang bernilai angka `pitu` tersebut mungkin dimaksudkan sebagai doa Pak Jokowi agar mendapat `pitulungan` atau pertolongan Tuhan, agar pemerintahannya berjalan dengan lancar dan selamat," tutur Ari.
Selain itu, Ari menjelaskan, dalam budaya Jawa dikenal konsep `jagad cilik` (mikro kosmos) dan `jagad gedhe` (makro kosmos). Menurutnya, Jokowi telah merepresentasikan 'jagad cilik' dengan mencoba memohon (pitulungan/pertolongan) 'jagad gedhe'.
ADVERTISEMENT
"Pemberian nama Joko Widodo tentunya juga dipengaruhi pemahaman akan jagad cilik dan jagad gedhe ini. Joko `laki-laki`, Widodo `selamat`. Pengumuman pergantian menteri dilakukan Rabu Pon yang bernilai 7 (pitu), yang mengacu pada kata dalam bahasa Jawa `pitulungan`/pertolongan, diharapkan kabinetnya mendapat keselamatan," pungkasnya.