Jokowi soal Banjir: Problemnya Ada di Hulu

17 Januari 2020 18:22 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Joko Widodo pada Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Joko Widodo pada Pelantikan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Jakarta, Rabu (15/1/2020). Foto: Fanny Kusumawardhani/kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menekankan, penanganan banjir di Ibu Kota DKI Jakarta dan sekitarnya harus ditangani bersama-sama, baik oleh pemerintah pusat maupun daerah. Menurutnya, salah satu titik yang harus ditangani terlebih dahulu adalah bagian hulu sungai.
ADVERTISEMENT
Menurut Jokowi, air dari bagian hulu nantinya akan mengalir ke daerah hilir atau wilayah di bawahnya. Jokowi menyebut, bagian hulu tersebut nantinya akan diperbaiki dengan merehabilitasi hutan di sekitarnya.
Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. Foto: REUTERS/Soe Zeya Tun/File Photo
"Kalau daerah tangkapan hujan tidak diperbaiki, air yang masuk ke bawah akan semakin banyak, baik di Bekasi ke Jakarta maupun di Banten," ucap Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Jumat (17/1).
"Problemnya ada di situ, di hulu. Di sana dibuat bendungan, kedua rehabilitasi hutan dan lahannya juga diselesaikan. Kalau ndak, sampai kapan pun ndak akan rampung itu hulunya," imbuhnya.
Tak hanya itu, Jokowi meminta agar pembuatan penampungan air hujan atau embung di wilayah hulu dimasifkan di seluruh jajaran pemerintah. Apalagi, saat ini, jumlah embung sudah semakin berkurang.
ADVERTISEMENT
"Dulu ada 800 embung di atas, sekarang tinggal separuh, separuh kurang. Itu harusnya didorong untuk dibuat lagi," tegas Jokowi.
Selain memperbaiki wilayah hulu, Jokowi juga meminta agar sungai di daerah hilir seperti Jakarta diperlebar. Sehingga, saat musim hujan tiba, bisa menampung muatan air dari hulu lebih banyak.
"Di Jakarta ada 14 sungai, bukan hanya Ciliwung saja, ada Pesanggrahan, ada Buaran, Kali Cipinang, Kali Sunter, dan lain-lainnya diperlebar. Itu tanyakan ke Kementerian PU, pembagiannya seperti apa, yang di Jabar seperti apa, yang di Banten seperti apa, yang di Jakarta seperti apa," pungkasnya.