Jokowi soal Pernyataan PDIP: Difitnah, Saya Ngalah Terus tapi Ada Batasnya

14 Maret 2025 14:46 WIB
·
waktu baca 2 menit
Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi menyampaikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3) Foto: Dok. kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Presiden ke-7 Republik Indonesia Jokowi menyampaikan keterangan kepada wartawan di rumahnya di Solo, Jawa Tengah, Jumat (14/3) Foto: Dok. kumparan
ADVERTISEMENT
Presiden ke-7 Jokowi diminta tanggapan terkait pernyataan keras yang disampaikan oleh PDIP kepada dirinya. Hubungan PDIP dan Jokowi retak sejak Pilpres 2024. Bahkan, Jokowi beserta anak dan keluarga sampai dipecat dari kader.
ADVERTISEMENT
Terbaru, Ketua DPP PDIP Deddy Sitorus mengatakan, sekitar Desember 2024, mereka didatangi seorang utusan yang meminta agar Hasto mengundurkan diri dan melarang PDIP memecat Jokowi sebagai kader.
Jokowi menegaskan, tidak ada utusan dari dirinya yang dikirim ke PDIP. Jika tudingan itu benar, Jokowi meminta agar siapa sosok utusan itu diungkap kepada publik.
“Enggak ada (kirim utusan ke PDIP sebelum dipecat). Ya harusnya disebutkan siapa (orangnya) biar jelas,” ujar Jokowi di rumahnya di Solo, Jumat (14/3).
“Kepentingannya apa saya mengutus untuk itu? Coba logikanya,” kata Jokowi.
Jokowi mengingatkan bahwa kesabaran dirinya mempunyai batas.
“Saya itu sudah diam lho ya, difitnah saya diam, dicela saya diam, dijelekin saya diem, dimaki-maki saya diam. Saya ngalah terus lho, tapi ada batasnya,” kata Jokowi.
ADVERTISEMENT
“Ya sudah apa lagi (dikaitkan PDIP terus)?” ucap dia.
17 orang tim kuasa hukum PDIP dalam kasus Hasto di KPK menggelar konfrensi press di Kantor DPP PDIP, Jakarta, Rabu (12/3/2025). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
Sebelumnya Deddy menyebut, utusan tersebut berasal dari orang yang memiliki kewenangan penting. Hanya saja siapa mereka, anggota Komisi II DPR ini tidak membeberkannya.
“Dan [utusan] menyampaikan ada sekitar 9 orang dari PDI Perjuangan yang menjadi target dari pihak kepolisian dan KPK. Jadi itulah salah satu dan itu disampaikan oleh orang yang sangat berwenang,” ujarnya.
“Dan itulah juga yang menjadi keyakinan kami bahwa seutuhnya persoalan ini adalah persoalan yang dilandasi oleh iktikad tidak baik. Oleh kesewenang-wenangan,” sambungnya.