Jokowi Tegaskan Tolak Presiden Dipilih MPR: Saya Hasil Pemilu Langsung

29 November 2019 17:59 WIB
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman memberikan keterangan pers usai bertemu Jokowi. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
zoom-in-whitePerbesar
Komisaris Utama Adhi Karya Fadjroel Rahman memberikan keterangan pers usai bertemu Jokowi. Foto: ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
ADVERTISEMENT
Presiden Joko Widodo menegaskan sikapnya yang menolak wacana presiden kembali dipilih oleh MPR. Jokowi menegaskan, pemilihan langsung merupakan cara terbaik untuk memilih pemimpin Indonesia.
ADVERTISEMENT
"Saya ini produk pilihan langsung dari rakyat. Masa saya mendukung pemilihan presiden oleh MPR," kata Jokowi seperti yang disampaikan Jubir Presiden Fadjroel Rahman dalam keterangannya, Jumat (29/11).
Selain itu, lanjut Fadjroel, Jokowi menyatakan pemilihan presiden secara langsung merupakan bagian dari proses memperoleh pemimpin yang berkualitas. Sehingga, tak ada toleransi presiden dipilih MPR.
"Penegasan Presiden Joko Widodo menjelaskan sikap politik pemerintah terkait adanya gagasan pemilihan presiden secara tidak langsung melalui perwakilan di MPR," lanjut Fadjroel.
Lebih lanjut, Fadjroel menegaskan, melalui mekanisme pemilihan langsung, rakyat memberikan mandat kekuasaan kepada pemimpin pilihannya untuk menjalankan pemerintahan.
Presiden Joko Widodo menyampaikan arahan disela penyerahan DIPA Kementerian dan Lembaga, serta Daftar Alokasi Transfer ke Daerah dan Dana Desa Tahun 2020. Foto: ANTARA FOTO/Puspa Perwitasari
"Presiden terpilih adalah penerima mandat kekuasaan rakyat secara langsung, menciptakan hubungan yang kokoh antara rakyat dengan presiden," kata Fadjroel.
ADVERTISEMENT
Istana menegaskan, keberhasilan bangsa Indonesia sangat ditentukan oleh keberhasilan memilih pemimpin nasional.
"Hanya ada satu jalan: pemilihan presiden secara langsung," kata dia.
Dukungan atas wacana presiden kembali dipilih MPR sudah disampaikan oleh PBNU. Ketum PBNU Said Aqil Sirodj menilai biaya pemilu langsung terlalu besar. Selain itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid menyebut PKB sudah setuju dengan wacana presiden dipilih MPR.