Jubir Prabowo: Dinasti Politik yang Positif Lumrah, Beda dengan Dinasti Rente

25 Oktober 2023 13:45 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
5
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba untuk menyerahkan berkas pendaftaran pencalonanya sebagai calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka tiba untuk menyerahkan berkas pendaftaran pencalonanya sebagai calon presiden dan wakil presiden di Kantor KPU Pusat, Jakarta, Rabu (25/10/2023). Foto: Jamal Ramadhan/kumparan
ADVERTISEMENT
Prabowo Subianto dinilai mendukung dinasti politik usai menunjuk putra Jokowi, Gibran Rakabuming, sebagai cawapresnya. Mereka sudah mendaftar sebagai capres dan cawapres ke KPU hari ini, Rabu (25/10).
ADVERTISEMENT
Sejumlah pihak mengkritik dinasti politik dapat menjadi salah satu bentuk korupsi tak langsung, termasuk abuse of power (penyalahgunaan kekuasaan).
Juru Bicara Prabowo, Dahnil Simanjuntak, memandang dinasti politik yang positif lumrah di Indonesia. Sehingga tak perlu dipersoalkan selama tak dilakukan untuk menumpuk kekuasaan.
"Dinasti politik maklum dalam tone positif. Klan politik. Di PDIP ada klan Bung Karno, di Pak Anies juga ada klan AR Baswedan. Di Pak Prabowo ada klan politik Margono, Soemitro, dan seterusnya. Itu keberuntungan, given," kata Dahnil dalam acara Indonesia Integrity Forum 2023 di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/10).
"Dinasti politik dengan dinasti rente beda. Dinasti rente keturunan politik yang didasari memburu rente, motifnya ekonomi, memastikan keluarga punya kapasitas ekonomi besar dan eksistensi kekuasaan luar biasa besar," imbuh penulis buku "Dinasti Rente" ini.
Ketua TPN Ganjar Arsjad Rasjid, Jubir Anies Baswedan Sudirman Said, hingga Jubir Prabowo Subianto, Dahnil Simanjuntak dalam diskusi Indonesia Integrity Forum 2023 di Hotel Mandarin, Jakarta Pusat, Rabu (25/10/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Dahnil menilai, sepanjang track record Jokowi dan Prabowo, tak nampak ada upaya menumpuk kekuasaan dari keduanya.
ADVERTISEMENT
"Sebutlah (ada) klan Pak Jokowi. Selama ini kita liat track record enggak akumulasi kekayaan sebagai presiden, pun demikian anak-anak beliau tidak akumulasi kekuasaan dengan sangat di ranah politik. Itu terasa," ujarnya.
"Bagi saya terang di Pak Prabowo motifnya ingin pelayanan publik, tunjukkan konsistensi pelayanan publik. Itu yang ditunjukkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo bagian dari klan politik ini," katanya.
Dahnil menambahkan, jika memang Prabowo-Gibran nampak melakukan penyalahgunaan kekuasaan, maka bisa dipantau langsung oleh publik.
"Sekarang socmed dan semua kita jadi pengawas. Kalau ada penggunaan kekuasaan, fasilitas negara, bisa diawasi semua pihak. Semua pihak (harus) lebih peduli, berani untuk bersuara sampaikan pelanggaran. Kami yakin nggak semudah itu ada praktik penyalahgunaan yang telanjang," ungkapnya.
ADVERTISEMENT