Juri Ardiantoro: Saat Jokowi Daftar Cagub dan Capres, Ijazah Terverifikasi Asli

17 Oktober 2022 18:28 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Foto saat Jokowi wisuda di UGM yang ditunjukkan temannya dalam pertemuan di kawasan Ambarukmo, Sleman, Minggu (16/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Foto saat Jokowi wisuda di UGM yang ditunjukkan temannya dalam pertemuan di kawasan Ambarukmo, Sleman, Minggu (16/10/2022). Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Ijazah Presiden Jokowi di Universitas Gajah Mada (UGM) menjadi perbincangan setelah ada pihak yang meragukan keasliannya, namun akhirnya dibantah UGM.
ADVERTISEMENT
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Juri Ardiantoro menjamin ijazah Presiden Joko Widodo (Jokowi) asli. Sebab Juri yang pernah menjabat di KPU DKI dan KPU RI, merupakan pelaku atas proses validasi keabsahan berkas-berkas Presiden Jokowi, termasuk ijazah.
Yakni, saat Jokowi mendaftarkan diri sebagai calon Gubernur DKI Jakarta tahun 2012, dan sebagai calon Presiden Tahun 2014.
“Pada saat Pak Jokowi mendaftar sebagai calon gubernur DKI saya menjadi Ketua KPU Provinsi DKI. Dan saat beliau mendaftar sebagai capres, saya menjadi Komisioner KPU RI,” kata Juri dalam keterangannya, Senin (17/10).
Juri menegaskan dalam dua peristiwa tersebut, KPU sebagai institusi yang menerima dan memeriksa dokumen yang diajukan, telah melakukan verifikasi lapangan termasuk membuka dan menerima pengaduan publik bagi calon-calon yang mendaftar.
ADVERTISEMENT
“Hasil dari pemeriksaan, verifikasi, dan tidak adanya aduan publik, saat itu KPU memutuskan tidak ada keraguan bahwa dokumen-dokumen yang diajukan memenuhi syarat alias asli. Termasuk dokumen ijazah,” ungkap Juri yang juga Eks Ketua KPU RI ini.
Deputi IV Kepala Staf Kepresidenan Bidang Informasi dan Komunikasi Politik, Juri Ardiantoro. Foto: Dok. Kemendagri
Lebih jauh. Juri menilai, adanya tuduhan dan gugatan terhadap keaslian ijazah Presiden Jokowi oleh Bambang Tri Mulyono dan pihak-pihak lain, sejatinya bukan hanya persoalan ijazah.
Namun, ingin membuat kegaduhan dan tidak peduli Indonesia tenang. Bahkan, sambung dia, mereka juga tidak peduli terhadap usaha-usaha pemerintah di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, yang telah berhasil bangkit dari berbagai kesulitan akibat pandemi dan mendapat pengakuan dunia.
Pria kelahiran Brebes ini juga menyebut, isu ijazah palsu Presiden Jokowi sengaja digulirkan oleh Bambang Tri Mulyono dan pihak-pihak lain, karena mereka tidak ingin melihat kesuksesan Presiden dalam membawa kemajuan bagi Indonesia. Selain itu, bentuk kekhawatiran terhadap pengaruh Presiden Jokowi pada Pemilu 2024.
ADVERTISEMENT
“Mereka khawatir terhadap kontestasi 2024. Di mana ketokohan dan keberhasilan Pak Jokowi yang diyakini memiliki pengaruh yang sangat kuat dan menjadi kiblat pilihan politik masyarakat. Jadi sekali lagi, ini bukan soal ijazah saja,” pungkas Juri