Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.102.2
Kabar Asteroid Tabrak Bumi 22 Oktober dari Konten TikTok, BRIN Pastikan Hoaks
18 Oktober 2022 18:54 WIB
·
waktu baca 4 menit
ADVERTISEMENT
Kabar ada asteroid besar yang akan menabrak Bumi pada 22 Oktober 2022 mendatang membuat heboh masyarakat. Disebutkan bahwa tabrakan asteroid itu akan menimbulkan cuaca yang ekstrem dan tsunami.
ADVERTISEMENT
Setelah ditelusuri, informasi itu ternyata berasal dari sebuah konten di TikTok. Dalam video yang diunggah dengan efek animasi tersebut, tabrakan itu disebut bisa menyebabkan kematian massal karena akan ada tsunami raksasa, ledakan ratusan kali lipat dari bom atom, bahkan bisa mengubah bumi menjadi zaman es kembali.
Video itu juga menyebut soal NASA yang mengatakan akan ada asteroid yang menabrak Bumi sehingga NASA meluncurkan satelit DART pada 24 November 2021 lalu. Satelit DART itu, katanya, untuk membelokkan asteroid raksasa dari lintasan yang diperkirakan akan menabrak Bumi pada 22 Oktober 2022.
Salah satu narasi di video itu dan membuat heboh adalah seandainya NASA salah perhitungan dan malah membuat asteroid itu semakin dekat dan jatuh ke Bumi. Manusia juga bisa melihatnya dengan mata selama berhari-hari yang semakin lama semakin membesar hingga akhirnya membahayakan bagi kehidupan manusia.
ADVERTISEMENT
Terkait video itu, peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Profesor Thomas Djamaluddin memastikan kabar tersebut hoaks. Pada tanggal 22 Oktober nanti memang ada asteroid yang melintas, namun tidak menabrak bumi hanya melewati saja, yakni Asteroid 2022 RB5. Ukurannya 86-190 meter atau hampir dua kali Gelora Bung Karno.
Asteroid ini baru teramati pada 15 September lalu. Jaraknya sekitar 5 juta kilometer dari bumi dengan laju 19.152 km/jam.
"Hanya melintasi bumi, bukan menabrak," kata Thomas saat berbincang dengan kumparan, Selasa (18/10).
Thomas juga sudah melihat video di TikTok tersebut. Menurutnya video itu hanya mencomot dari potongan-potongan informasi yang akhirnya jadi tidak tepat.
"Di TikTok itu hanya mencomot, mengaitkan data eksperimen DART yang sebenarnya tidak relevan dengan Asteroid 2022 RB5. Lalu dicampur dengan (informasi) data objek-objek bumi yang akan melintas," ucapnya.
ADVERTISEMENT
Soal pernyataan manusia bisa melihat Asteroid 2022 RB5 dengan mata telanjang, hal tersebut juga dibantah Thomas. Menurutnya, jarak asteroid itu jauh sekali dari bumi. Saat melintas nanti tanggal 22 Oktober hanya bisa dilihat dengan menggunakan teleskop yang besar.
"Magnitudonya itu paling terang 17,5 magnitude, tidak bisa dilihat dengan mata harus dengan teleskop. Paling terang itu bukan tanggal 22 tapi tanggal 19 Oktober, dilihatnya tetap harus pakai teleskop besar karena magnitudonya juga masih redup seperti Bintang," ucap Thomas.
DART Mission NASA
NASA pernah mengirim pesawat Double Asteroid Redirection Test (DART) untuk menabrak asteroid Dimorphos. Eksperimen ini untuk uji coba misi melindungi Bumi dari ancaman hantaman benda luar angkasa pada 27 September 2022. Hasilnya, DART berhasil menabrak Dimorphos dan diklaim sukses menggeser Dimorphos dari orbitnya pada Rabu (12/10).
ADVERTISEMENT
DART adalah misi pertahanan Bumi yang memiliki tujuan riset mengetahui properti dari asteroid, pengetahuan penting jika sewaktu-waktu ada asteroid, meteor, atau benda luar angkasa lainnya yang berpotensi besar menghantam Bumi seperti film Armageddon. DART membuat manusia setidaknya unggul dari dinosaurus yang punah 65 juta tahun yang lalu akibat hantaman meteor.
Wahana DART yang hanya seukuran kereta golf dan bermassa 600 kg tersebut menabrak Dimorphos pada Selasa (27/9) pukul 06.14 WIB. Ia melaju dengan kecepatan 22.500 km/jam. Sedangkan Dimorphos (berdiameter 160 meter) adalah asteroid bulan (moonlet) yang mengorbit asteroid lebih besar, Dydimos, yang berdiameter 780 meter.
"Eksperimen DART itu tidak ada kaitannya dengan data-data asteroid (yang mengancam) dekat Bumi. Dalam 100 tahun mendatang, belum ada asteroid yang akan mengancam bumi," ucap Thomas.
ADVERTISEMENT
Ancaman asteroid dan pentingnya misi DART
Ada banyak batuan luar angkasa mengembara bebas di tata surya, mulai dari seukuran kerikil hingga seukuran bus. Asteroid tersebut menyebar dari orbit Merkurius, sabuk asteroid, hingga di pinggir tata surya di sabuk Kuiper.
Di antara asteroid-asteroid tersebut, ada beberapa yang mengelilingi Matahari di jarak yang dekat dengan orbit Bumi, disebut Near Earth Object (NEO). Beberapa NEO ini, berdasarkan permodelan beberapa ratus tahun ke depan, ada yang menampakkan potensi kecil menghantam Bumi.
Dikutip dari data Center of Near Earth Object Studies (CNOS), total ada 23 asteroid NEO yang punya potensi menghantam bumi dari 50 tahun hingga 800 tahun ke depan. Contoh salah satunya adalah asteroid Bennu yang punya potensi kumulatif 0.057 persen menabrak bumi dari tahun 2178 hingga 2290. Jumlah ini bahkan lebih kecil lagi jika dibandingkan jumlah keseluruhan asteroid NEO, yakni 26 ribu lebih.
ADVERTISEMENT
"Masih banyak asteroid yang mengorbit dekat bumi dan selalu dipantau oleh NASA. Ada hitungan juga kapan dekat dengan bumi dan lain-lain. Tampaknya pengunggah di TikTok itu mencomot informasi soal Asteroid 2022 RB5 dan mengaitkan data eksperimen DART yang sebenarnya tidak relevan," kata Thomas.
"Meski (di video itu) dengan tanda tanya, tapi bagi orang awam (bisa) meresahkan juga," katanya.
Paus Fransiskus wafat di usia 88 tahun pada Senin pagi (21/4) akibat stroke dan gagal jantung. Vatikan menetapkan Sabtu (26/4) sebagai hari pemakaman, yang akan berlangsung di alun-alun Basilika Santo Petrus pukul 10.00 pagi waktu setempat.