Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Kabar Baik Corona: Penularan di Jakarta Menurun hingga Ekonomi di Jabar Bangkit
3 November 2020 7:21 WIB
ADVERTISEMENT
kumparan merangkum sejumlah kabar baik corona pada Senin (2/11). Mulai dari penularan COVID-19 di Jakarta menurun hingga ekonomi di Jawa Barat berangsur pulih.
ADVERTISEMENT
Meski begitu, penularan harian virus corona masih terus terjadi. Kini jumlah kasus positif mencapai 415.402 orang kemudian pasien meninggal 14.044 orang dan 345.566 dinyatakan sembuh.
Pemerintah juga terus meminta masyarakat mematuhi protokol kesehatan agar penularan COVID-19 dapat ditekan melalui 3M. Mulai dari memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan.
Berikut sejumlah kabar baik corona:
Tren Kasus Corona Jakarta Cenderung Turun
Selama seminggu masa perpanjangan PSBB transisi, tren kasus harian virus corona di Jakarta cenderung menurun.
Dalam seminggu, Jakarta mencatat kasus terendah sebanyak dua kali. Pada 30 Oktober tercatat penambahan kasus harian corona ada 612 kasus dan pada 1 November 608 kasus.
Angka itu turun jauh dari penambahan kasus harian Jakarta yang sejak September konsisten di kisaran angka 900 hingga 1.000 kasus lebih.
ADVERTISEMENT
Seiring dengan penurunan tren penambahan kasus corona harian, kasus sembuh juga sempat mencatat puncaknya dengan 2 ribu kasus lebih. Namun, testing di Jakarta sempat menurun.
Suspek Corona Turun Drastis
Suspek virus corona turun tajam pada Kamis (29/10). Jumlah suspek pada Kamis di angka 68.888 orang atau turun dari sehari sebelumnya yang mencapai 169.883 suspek.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes, Budi Hidayat, menegaskan tidak ada spesial dalam penurunan ini.
"Hal ini karena protokol kesehatan dijalankan," kata Budi.
Tren penurunan suspek ini menurutnya harus dijaga terus. Seperti yang terjadi di beberapa provinsi. Namun tidak dirinci provinsinya mana saja.
"Semoga protokol kesehatan makin dijalankan," ucap dia.
Tren Kasus Corona di Wisma Atlet Menurun: Bergejala Sisa 36,3%, OTG 23,4%
Tren pasien corona yang dirawat dan diisolasi di RS Darurat Wisma Atlet mengalami penurunan yang cukup signifikan.
ADVERTISEMENT
Koordinator RS Darurat COVID-19 Mayjen TNI Dr. dr. Tugas Ratmono mengatakan saat ini okupansi di tower 6 dan tower 7 di angka 36,3 persen. Sementara di tower 4 dan tower 5 sebagai tempat isolasi keterisiannya saat ini 23,4 persen.
"Tower 4 dan 5 waktu itu di atas 80%. Tower 6 dan 7 juga di atas 80%. Saat ini kita lihat di tower 6 dan 7 itu 36,3%. Artinya turun jauh. Tower 4 dan 5 dulu di atas 80%, sekarang tinggal 23,4%. Ini penurunan jauh," kata Tugas.
Tugas menjelaskan, penurunan pasien di Wisma Atlet karena jumlah pasien yang masuk kini jauh lebih sedikit dibanding dengan jumlah pasien keluar. Artinya, tingkat kesembuhan di Wisma Atlet juga meningkat.
ADVERTISEMENT
Tren Pasien Corona di Rumah Sakit Swasta Mulai Menurun
Sekretaris Jenderal Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) drg. Iing Ichsan Hanafi mengatakan, telah terjadi penurunan jumlah pasien corona yang dirawat atau isolasi di rumah sakit swasta.
Iing menjelaskan, penurunan karena penerapan PSBB yang terus dilakukan. Begitu juga dengan pengetahuan masyarakat yang semakin baik akan corona dan pencegahannya.
"Tadi disampaikan apakah syukur dari PSBB di semua daerah kompak. Terus juga mungkin pengetahuan masyarakat yang sudah semakin baik. Sehingga yakin jaga diri dan keluarga," kata Iing.
Tak hanya itu, dari segi penanganan medis, Iing mengatakan kini sudah lebih baik. Sehingga semua pasien corona bisa ditindaklanjuti dengan maksimal.
1.543 dari 1.620 Relawan Vaksin Sinovac Terima Suntikan Kedua, Hasilnya Baik
Bio Farma melaporkan perkembangan terkini uji klinis III vaksin corona Sinovac di Bandung. Proses yang melibatkan 1.620 relawan itu hampir rampung.
ADVERTISEMENT
"Data per Jumat 30 Oktober, 1.620 relawan sudah mendapatkan suntikan pertama dan 1.543 relawan sudah mendapatkan suntikan kedua," kata Corsec Bio Farma Bambang Heriyanto.
Ia menambahkan, semakin banyak juga yang melakukan tahap akhir. Yakni monitoring efikasi dengan pemeriksaan kadar darah. Selain itu Bambang mengatakan tidak ada pasien yang mengalami gejala serius.
"Semuanya masih memberikan hasil yang baik. Untuk detilnya nanti bisa ditanyakan ke tim Unpad (yang bertugas di lapangan)," ucap dia.
Pertumbuhan Corona Nasional Mulai Menurun
ADVERTISEMENT
Pertumbuhan kasus virus corona di Indonesia menurun drastis di pekan ini. Dalam pekan ke-35 sejak pandemi corona melanda Indonesia, kasus turun signifikan. Dari 27.845 kasus di pekan lalu, menjadi 23.072 kasus.
Padahal, sekitar 5 pekan sebelumnya, rata-rata kasus corona sekurang-kurangnya berada di angka 28.000 kasus dalam seminggu. Artinya, rata-rata kasus harian dilaporkan sebanyak 4.000 kasus atau lebih.
ADVERTISEMENT
Namun, pada pekan ini rata-rata pertumbuhan kasus positif corona harian berada di angka 3.200. Bahkan, terendah dilaporkan pada Minggu (1/11) sebanyak 2.696 kasus positif.
Plt Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Kemenkes Budi Hidayat menjelaskan penurunan jumlah tes bukan karena petugas lab ikut libur saat long weekend.
Budi meyakini jika telah terjadi penurunan penularan virus corona di Indonesia.
"Penemuan kasus berkurang, sampel juga berkurang," tutur dia.
Ekonomi di Jabar Mulai Bergerak, Orang Belanja dan Berlibur
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan ekonomi di wilayahnya kini mulai bangkit meski masih berada dalam kategori minus.
Pria yang akrab disapa Emil itu mengatakan kebangkitan ekonomi ditandai dengan maraknya orang belanja dan berlibur. Hal itu merupakan tanda bergeraknya ekonomi di Jabar.
ADVERTISEMENT
"Berita buruknya memang masih minus tapi minusnya tidak jero teuing mun bahasa Sunda mah, kalau yang resesi kita tinggi tapi sekarang masih di geng minus tapi sudah menuju nol, artinya sudah ada keliatan lah kasat mata orang belanja, makan dan berlibur menandakan ekonomi bergerak lah," kata Emil.
Emil mengatakan, sektor yang akan diprioritaskan agar ekonomi di Jabar kembali pulih yakni UMKM. Kemudian sektor ketahanan pangan termasuk ekspor.