Kabar Baik Corona: RI Produksi APD Standar WHO hingga Positivity Rate Turun

2 Juni 2020 8:46 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
zoom-in-whitePerbesar
Warga melintas di depan mural Lawan Corona di Jalan Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur. Foto: ANTARA FOTO/Moch Asim
ADVERTISEMENT
Virus corona masih terus menjadi pandemi di Indonesia dan seluruh dunia. Per Senin (1/6) jumlah pasien positif virus corona secara nasional sebanyak 26.940 orang, 1.641 di antaranya meninggal dunia dan 7.637 pasien telah sembuh.
ADVERTISEMENT
Meski demikian, ada sejumlah kabar baik terkait penanganan virus corona di Indonesia. Mulai dari produksi baju APD atau hazmat dari bahan dalam negeri namun berstandar WHO hingga positivity rate yang mulai menurun.
Berikut kumparan merangkumnya:

Indonesia Produksi Baju APD Standar WHO

Gugus Tugas Nasional melalui tim pakar dan multipihak telah menghasilkan baju APD standar WHO. Foto: Dok. BNPB
WHO akhirnya memberi sertifikat terhadap produksi baju alat pelindung diri keseluruhan (APD coverall) atau hazmat buatan dalam negeri untuk mendukung tenaga medis menghadapi virus corona.
Bahan pembuatannya pun diperoleh dari dalam negeri dan dibuat sendiri oleh anak-anak bangsa. Produksinya pun di bawah naungan Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 bekerja sama dengan sejumlah asosiasi tekstil dan garmen.
Asosiasi itu di antaranya Asosiasi Pertekstilan Indonesia, Asosiasi Produsen Serat dan Benang Filamen Indonesia (APSyFI) dan Indonesia Non-Woven Association (INWA) serta dukungan sekitar 30 lebih perusahaan.
ADVERTISEMENT

Bantuan Ventilator dari UNDP hingga WHO

Ilustrasi ventilator Foto: Maulana Saputra/kumparan
Pemerintah Indonesia menerima bantuan alat kesehatan berupa ventilator untuk pasien positif virus corona dari Program Pembangunan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP), Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dan Organisasi Internasional untuk Migrasi (IOM). Bantuan itu tiba di Jakarta, Senin (1/6).
Total ada 33 ventilator yang dikirim untuk Indonesia selama empat minggu dengan perkiraan biaya 762.460 dolar AS. WHO akan berkontribusi menyalurkan 27 ventilator didukung kemitraan dengan pemerintah Jepang, dan masing-masing tiga dari IOM dan UNDP.
Pengiriman pertama yang mencakup dua ventilator dari WHO dan IOM, serta satu dari UNDP akan diserahkan ke BNPB. Ventilator akan dikirim ke fasilitas kesehatan yang sangat membutuhkan di seluruh Indonesia.

3 Warga di Probolinggo Kembalikan BLT Dana Desa

Ilustrasi penggunaan dana desa Foto: Nunki Lasmaria Pangaribuan/kumparan
Sikap tiga warga warga Desa Bimo, Kecamatan Pakuniran, Kabupaten Probolinggo ini patut diacungi jempol dan dicontoh. Karena merasa mampu, mereka mengembalikan bantuan langsung tunai (BLT) Dana Desa yang diterimanya.
ADVERTISEMENT
Tentu saja, sikap ini berbeda dengan kebanyakan orang yang berebut mendapatkan bantuan sosial di masa pandemi virus corona. Bahkan, tak sedikit yang mengaku membutuhkan padahal kehidupan ekonominya berkecukupan.
Ketiga warga itu adalah emak-emak bernama Sri Wahyuni, Yuli Astutik, dan Aprilla Rosindi. Sebenarnya mereka memang tercatat sebagai penerima BLT Dana Desa sebesar Rp 600 ribu/bulan, yang diberikan selama tiga bulan. Namun mereka merasa masih bisa bekerja untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.

Positivity Rate Indonesia Mulai Turun

Petugas melakukan Rapid Diagnostic Test (RDT) Corona masal di GOR Pangukan, Sleman, D.I Yogyakarta, Selasa (12/5). Foto: Arfiansyah Panji Purnandaru/kumparan
Positivity rate Indonesia konsisten turun dalam dua pekan terakhir. Positivity rate adalah rasio antara jumlah kasus positif dengan total tes PCR yang dilaksanakan. Semakin tinggi rasionya, maka semakin tinggi pula kemungkinan kasus virus corona yang belum terdeteksi.
ADVERTISEMENT
Pada pekan ke-11 (11-17 Mei 2020), positivity rate Indonesia ada di angka 12,89 persen. Kemudian pada pekan ke-13 (25-31 Mei 2020), positivity rate turun menjadi 9,60 persen.
Angka positivity rate Indonesia secara keseluruhan setelah 13 pekan sejak kasus pertama pada awal Maret lalu, ada di angka 11,84 persen. Angka itu berasal dari total kasus positif per 31 Mei 2020, yaitu 26.473 pasien positif berbanding dengan 223.624 orang (323 ribu spesimen) yang telah dites.
WHO sendiri menyarankan positivity rate suatu negara maksimal 10 persen. Organisasi kesehatan dunia itu menyebut angka itu cukup untuk mewakili seluruh kasus corona di negara tersebut.

Rapid Test Massal Gratis di 8 Pasar di Sukabumi

com-Ilustrasi tes darah yang positif corona. Foto: Shutterstock
Rapid test terus digelar di Sukabumi untuk mendeteksi awal penularan virus corona. Rapid test massal pun digelar secara gratis di 8 pasar pada Senin (1/6) pagi, di antaranya Pasar Sukaraja, Pasar Cisaat, Pasar Cibadak, Pasar Parungkuda, Pasar Pangleseran, Pasar Cicurug, Pasar Palabuhanratu dan Pasar Surade.
ADVERTISEMENT
Masing-masing pasar mengambil 300 sampel, kecuali Pasar Surade dengan 200 sampel. Tes massal ini menyasar pembeli, pedagang, sopir, ojek dan profesi lainnya yang kerap bersentuhan dengan banyak orang.

Sumedang Berlakukan New Normal Mulai 2 Juni

Dinas Perhubungan Kabupaten Sumedang bersiap melakukan pengecekan di terminal untuk mengantisipasi penyebaran wabah corona pada Rabu (25/3). Foto: Dok. Istimewa
Kabupaten Sumedang mulai menerapkan new normal pada Selasa (2/6), karena wilayah ini masuk zona biru level kewaspadaan virus corona di Jawa Barat.
Polisi dibantu TNI dan petugas gabungan pun akan bersiaga di sejumlah mal dan pasar, serta pusat keramaian lain. Rumah ibadah, seperti masjid dan gereja pun bisa dipakai kembali, namun dengan adanya pembatasan jemaah dan penerapan protokol kesehatan.
Penerapan new normal di Sumedang diatur dalam Perbup Nomor 45 tahun 2020 tentang Pedoman Pelaksanaan Adaptasi Kebiasaan Baru dalam rangka penanganan COVID-19 dan Keputusan Bupati No 443/KEP.241-HUK/2020 tentang pemberlakuan pelaksanaan adaptasi kebiasaan baru dalam rangka penanganan COVID-19.
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona)
————-----------------------
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona.