Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.92.0
Kabut Asap dari Karhutla Indonesia Memasuki Thailand
6 Juli 2020 7:31 WIB
Diperbarui 17 Juli 2020 6:43 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Media Nation Thailand melaporkan, kabut asal akibat karhutla di Indonesia telah mencapai provinsi-provinsi di bagian selatan seperti Songkhla, Satun, Narathiwat, dan Yala, pada Minggu (5/7).
Thananchai Suwansuk, kepala kantor lingkungan wilayah 6, menyatakan bahwa sebanyak 19 hotspot telah dideteksi di Pulau Sumatera pada hari Minggu kemarin, bertambah dari 12 hotspot pada hari Sabtu.
Di antara empat provinsi di bagian selatan Thailand, Shongkhla paling parah dengan adanya partikel debu halus kurang dari 2,5 mikrometer.
“Angin membuat tidak terlalu parah di beberapa daerah lainnya,” kata Suwansuk.
Petugas berwenang setempat berencana memasang lebih banyak perangkat untuk memeriksa polusi udara di Provinsi Pattani.
Bukan kali ini saja kabut asap akibat karhutla di Indonesia memasuki Thailand. Tahun-tahun belakangan ini, provinsi-provinsi di bagian selatan Thailand rutin mendapat kiriman kabut asap dari Indonesia menyusul karhutla akibat musim kemarau dan pembakaran untuk pembukaan lahan pertanian.
ADVERTISEMENT
Singapura dan Malaysia
Sementara itu, masyarakat Singapura juga diingatkan untuk mewaspadai kabut asap dari Indonesia. “Kabut asap dari Indonesia dapat kembali datang, 700 titik api telah terdeteksi,” tulis media Singapura, Mothership, Sabtu 4 Juli.
Media itu mengutip informasi bahwa titik api telah ditemukan di Kalimantan Tengah sebanyak 700.
Sedangkan media Mashable menulis judul, “Siapkan dirimu, Malaysia dan Singapura. Kabut asap datang.”
Presiden Jokowi sejak bulan-bulan lalu menekankan jajarannya agar mewaspadai karhutla.
"Saya minta kepada gubernur, bupati, wali kota, panglima kodam (pangdam), komandan distrik militer (dandim), komandan resor militer (danrem), kapolda, kapolres harus cepat tanggap mengenai ini," kata Jokowi dalam rapat terbatas bersama para menterinya di Istana Merdeka, Selasa (23/6) mengenai antisipasi kebakaran hutan.
ADVERTISEMENT
Jokowi tak ingin kondisi kebakaran hutan dan lahan makin parah namun penanganannya sangat terlambat. Oleh karena itu dia meminta semua pihak agar bekerja sama menyelesaikan persoalan itu.
Sedangkan pada bulan Februari, Jokowi mengingatkan aturan yang berlaku sejak 2016, yaitu pencopotan kapolres dan danrem hingga kapolda dan pangdam, jika gagal mengatasi karhutla di wilayah masing-masing.
UPDATE:
Pada tanggal 16 Juli 2020, Kementerian KLHK memberikan penjelasan kepada kumparan bahwa klaim adanya kabut asap dari Indonesia yang memasuki Thailand pada tanggal 5 Juli adalah tidak benar.
"Berdasarkan data hotspot, sebaran spasial asap dan arah angin dimaksud butir 2, sangat tidak berdasar klaim dan kesimpulan pemberitaan bahwa terjadi kebakaran di Pulau Sumatera bahkan asapnya menyebar sampai ke Thailand bagian selatan pada tanggal 5 Juli 2020," ungkap KLHK.
ADVERTISEMENT
Berikut tautan klarifikasi dari KLHK: KLHK: Klaim Kabut Asap Indonesia Memasuki Thailand Tidak Benar