Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.1
Kabut Asap Kiriman RI Masih Selimuti Malaysia: Tingkat Kualitas Udara Memburuk
1 Oktober 2023 17:34 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Adapun kabut asap dilaporkan mulai menghampiri Malaysia sejak Jumat (29/9) pagi waktu setempat, hingga memicu peningkatan angka penderita penyakit pernapasan.
Dikutip dari The Star, Angka Indeks Polutan Udara (Air Pollutant Index/API) di Distrik Larkin di Johor serta Distrik Nilai di Negeri Sembilan tercatat masing-masing sebesar 156 dan 136 pada pukul 13.00 waktu setempat, Minggu (1/10).
Menurut Departemen Lingkungan Hidup, Larkin adalah salah satu daerah yang paling parah terdampak dengan semakin meningkatnya angka API sejak pukul 09.00 waktu setempat.
Distrik lain yang mengalami kualitas udara tidak sehat adalah Port Dickson di Negeri Sembilan (128), Batu Pahat di Johor (104), Bukit Rambai di Melaka (134) dan Seberang Jaya, Penang (107).
ADVERTISEMENT
Adapun kualitas udara dikategorikan sebagai sehat apabila API berada di angka antara nol hingga 50. Kualitas udara sedang di angka 51 hingga 100; kualitas udara tidak sehat di angka 101 hingga 200; sangat tidak sehat apabila di angka 201 hingga 300; sementara 300 ke atas dianggap berbahaya untuk dihirup.
Kualitas udara di Sabah dan Sarawak dilaporkan membaik, dengan beberapa daerah mencatat angka API di kategori sedang.
Level 2 Siaga di Kawasan Asia Tenggara
Menanggapi situasi itu, Pusat Meteorologi Khusus ASEAN (ASEAN Specialized Meteorological Centre/ASMC) memberlakukan peringatan kabut asap lintas perbatasan Siaga Level 2 di kawasan Asia Tenggara.
Siaga Level 2 mengacu pada risiko kabut asap lintas perbatasan akibat cuaca kering yang terus-menerus, hingga menimbulkan eskalasi titik api (hotspot) dan aktivitas kabut asap di wilayah selatan ASEAN.
ADVERTISEMENT
Berdasarkan citra satelit terbaru, hotspot yang tersebar terdeteksi di bagian selatan Kalimantan dan Sumatra. Selain itu, beberapa hotspot juga terdeteksi di Sulawesi, Jawa, dan Kepulauan Sunda Kecil.
Gumpalan asap dengan ketebalan sedang hingga tebal terdeteksi berasal dari hotspot di bagian selatan Sumatra. "Tingkat penuh dari hotspot dan situasi kabut asap di wilayah-wilayah di wilayah khatulistiwa tidak dapat ditentukan karena tutupan awan yang luas," kata ASMC.
Sebelumnya, ASMC pada Sabtu (30/9) menyebut kabut disebabkan gumpalan asap di atas pulau Sumatra yang tertiup angin kencang ke arah barat laut.
"Dalam cuaca kering berkepanjangan, peningkatan aktivitas titik api dan kondisi kabut asap yang meluas akan terus terjadi di wilayah rawan kebakaran di Sumatra bagian selatan dan tengah serta Kalimantan bagian selatan," jelasnya.
ADVERTISEMENT