Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.1
ADVERTISEMENT
Kabut tebal beberapa hari terakhir menyelimuti Daerah Istimewa Yogyakarta , terutama pada pagi hari. BMKG menyebut fenomena kabut di Yogyakarta ini dengan kabut radiasi.
ADVERTISEMENT
Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Yogyakarta , Reni Kraningtyas, menjelaskan kabut radiasi terpantau sudah terjadi selama 2 hari terakhir.
"Dari pantauan Stasiun Klimatologi Mlati, kejadian kabut radiasi sudah terpantau 2 hari terakhir," ujar Reni dalam siaran persnya, Rabu (14/8).
Dia menjelaskan kabut radiasi terbentuk saat malam hari dengan cuaca cerah. Kabut radiasi terbentuk ketika terjadi pendinginan di permukaan bumi akibat proses pelepasan radiasi gelombang panjang ke atmosfer.
"Suhu udara permukaan yang sangat dingin menyebabkan uap air di atasnya mengalami pendinginan di bawah titik beku sehingga terbentuk kabut pada malam hingga pagi hari," ujarnya.
Kabut radiasi akan menghilang di siang hari, yakni saat terjadi pemanasan di permukaan bumi dari sinar matahari. "Kejadian ini adalah wajar terjadi pada musim kemarau," kata Reni.
ADVERTISEMENT
Dia menjelaskan kabut ini tidak membahayakan kesehatan. Namun, masyarakat diminta berhati-hati saat berkendara. Sebab keberadaan kabut tersebut membuat jarak pandang menjadi lebih pendek.
"Diimbau kepada masyarakat agar lebih berhati-hati dalam berkendara karena jarak pandang yang pendek disebabkan oleh kabut tersebut," ujarnya.