Kadishub: 18,4 Juta Warga Diprediksi Tinggalkan Jakarta saat Libur Nataru

21 Desember 2024 17:47 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana Terminal Kalideres Menjelang Natal dan Tahun Baru, Sabtu (21/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Suasana Terminal Kalideres Menjelang Natal dan Tahun Baru, Sabtu (21/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
ADVERTISEMENT
Kota Jakarta diperkirakan akan ditinggalkan sekitar 18,4 juta warganya pada musim libur Natal 2024 dan tahun baru 2025.
ADVERTISEMENT
Angka ini meningkat sebesar 12% dibandingkan tahun 2023, yang mencatat sekitar 16,4 juta warga Jabodetabek melakukan perjalanan keluar kota.
“Perkiraan kami akan ada sekitar 18,4 juta masyarakat yang akan keluar Jakarta Untuk melakukan libur Natal atau tahun baru pada tahun ini,” ujar Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, saat meninjau Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12).
Menurut Syafrin, berdasarkan pemantauan di empat terminal utama dan tiga terminal bantuan di Jakarta, jumlah penumpang yang melakukan perjalanan menunjukkan lonjakan signifikan.
Suasana Terminal Kalideres Menjelang Natal dan Tahun Baru, Sabtu (21/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
“Jika dilihat dari data, untuk di terminal kalideres ini terjadi peningkatan jumlah penumpang sekitar 52,27%,” ujarnya.
“Kemudian secara keseluruhan dari 7 terminal yang kami pantau keberangkatan ke luar kota Itu terjadi peningkatan penumpang sebesar 88,77% sampai dengan posisi kemarin tanggal 20 Desember,” tambah Syafrin.
ADVERTISEMENT
Puncak Gelombang 24 Desember
PJ Gubenur Jakarta Teguh Setyabudi melakukan peninjauan arus mudik Natal dan tahun baru di Terminal Kalideres, Jakarta Barat, Sabtu (21/12/2024). Foto: Rayyan Farhansyah/kumparan
Ia memprediksi puncak gelombang keberangkatan pemudik berikutnya akan terjadi pada Selasa, 24 Desember.
“Sehingga diproyeksikan akan ada puncak kedua, itu pada tanggal 24 Desember hari Selasa,” ungkapnya.
Sementara itu, volume kendaraan yang meninggalkan Jakarta hingga 20 Desember baru mengalami kenaikan sekitar 4,6%.
“Jika kita mencermati volume lalu lintas yang keluar Jakarta sampai dengan posisi kemarin Itu peningkatannya baru sekitar 4,6% Artinya masih ada masyarakat yang menunggu untuk hari kejepit Jumat, minggu depan,” ujarnya.
Syafrin memperkirakan angka ini akan terus bertambah seiring mendekatnya puncak keberangkatan.