Kadishub DKI: Transjakarta Rute PIK-Bandara Soetta Bakal Uji Coba Bulan Juli

5 Juli 2023 13:02 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/2/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Kadishub DKI Jakarta Syafrin Liputo di Balai Kota DKI Jakarta, Rabu (8/2/2023). Foto: Haya Syahira/kumparan
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Rute Transjakarta ke Bandara Soekarno-Hatta (Soetta) akan terus bertambah. Dalam waktu dekat Transjakarta akan melakukan uji coba untuk rute Pantai Indah Kapuk (PIK)-Bandara Soetta (SH2).
ADVERTISEMENT
Hal tersebut diungkap Kadishub DKI Jakarta, Syafrin Liputo, usai uji coba Transjakarta rute Kalideres 1-Perkantoran Bandara Soetta, Rabu (5/7). Pantauan kumparan pagi ini, sudah nampak petunjuk lokasi pemberhentian SH1 dan SH2 di Jalan Husein Sastranegara.
"[Ada penambahan] PIK. PIK kita harapkan bulan ini juga," ujar Syafrin di Balaikota DKI Jakarta.
"Paling lambat akhir bulan ini kita uji cobakan," imbuh dia.
Uji coba Transjakarta rute SH1 Kalideres 1 - Perkantoran Bandara Soetta, Rabu (5/7/2023). Foto: Annisa Thahira Madina/kumparan
Sementara itu, Syafrin menerangkan rute Transjakarta tujuan Kalideres-Bandara Soetta diluncurkan berdasarkan mobilisasi warga. Menurutnya, banyak warga Kalideres yang berkantor di Soetta sehingga membutuhkan akses lebih mudah dan murah.
"Tentu kita harus melihat karakteristik masyarakat yang menggunakan angkutan umum dari Kalideres. Karena begitu banyak kan, tadi dari Kalideres masih cukup masif masyarakat yang bergerak, karyawan khususnya," jelas dia.
ADVERTISEMENT
Mulai hari ini hingga 2 pekan mendatang, masyarakat dapat mencoba gratis rute Kalideres 1-Perkantoran Bandara Soetta (SH1). Ada dua jam operasional yakni pukul 06.00-09.00 WIB dan 18.00 hingga 21.00 WIB.
Setelah masa uji coba selesai, rute ini akan dikenakan tarif berdasarkan hasil kajian Transjakarta. Saat ditanya apakah tarif akan lebih dari Rp 10 ribu, Syafrin menegaskan pihaknya masih mengkaji.
"Itu masih akan dikaji tarifnya, kita lihat," tandas dia.