news-card-video
Jakarta
imsak
subuh
terbit
dzuhur
ashar
maghrib
isya

Kadiv Propam: Jajaran Fungsi Logistik Polri Harus Nol Pelanggaran

26 Maret 2022 19:22 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo saat menghadiri rakernis Aslog Polri. Foto: Polri
zoom-in-whitePerbesar
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo saat menghadiri rakernis Aslog Polri. Foto: Polri
ADVERTISEMENT
Kepala Divisi Propam Polri, Irjen Ferdy Sambo, menyampaikan sejumlah pesan saat rapat kerja teknis (Rakernis) Fungsi Logistik Polri Tahun 2022. Salah satunya terkait disiplin dan pelanggaran.
ADVERTISEMENT
Ferdy menekankan kepada jajaran Asisten Logistik (Aslog Polri) untuk melakukan pengawasan secara ketat dalam pengadaan logistik. Sebab, dia masih menemukan adanya pelanggaran anggota Polri pada fungsi logistik.
“Maksimalkan pencegahan dan mitigasi pelanggaran anggota Polri,” kata Sambo melalui keterangannya pada Sabtu (26/3).
Sambo menyebut, pelanggaran disiplin fungsi logistik memang mengalami penurunan 8 kasus pada 2021, dan terkait Kode Etik Profesi Polri (KEPP) 1 kasus pada 2021. Pelanggaran tersebut berupa ketidakprofesionalan pengadaan alat kesehatan atau alkes ventilator.
“Jadi, anggota logistik harus zero pelanggaran dalam pengadaan barang dan jasa. Karena, damage atau dampak sangat buruk bila terjadi pelanggaran pada fungsi logistik yakni ketidakpercayaan publik dan anggota Polri serta anggaran akan dikurangi,” ujar Sambo.
Kadiv Propam Polri Irjen Pol Ferdy Sambo saat menghadiri rakernis Aslog Polri. Foto: Polri
Sambo pun memberikan strategi mitigasi dan pencegahan kepada fungsi Logistik Polri antara lain preemtif, preventif dan represif. Upaya preemtif yakni menguatkan kemampuan, meningkatkan pengembangan karir, pengembangan sistem sertifikasi, serta menguatkan pembinaan rohani dan mental (Binrohtal).
ADVERTISEMENT
“Upaya preventif melakukan update standar kinerja, dan maksimalkan gunakan anggaran. Lalu, langkah represif dengan memberikan reward dan punisment yang seimbang kepada anggota,” tandasnya.
Di samping itu, Sambo juga mengingatkan bahwa ketidakpastian tantangan tugas Polri ke depan harus dijadikan sebagai peluang untuk menciptakan inovasi dalam melayani masyarakat. Kemudian, meningkatkan pengawasan melekat terhadap pelaksanaan tugas fungsi Logistik.
“Mengedepankan first line supervisor dan middle manager untuk hadir langsung di lapangan, maksimalkan evaluasi terhadap pelaksanaan kegiatan seperti melakukan secara periodik dalam pengadaan barang,” imbuh Sambo.
Terakhir, Sambo meminta anggota Fungsi Logistik Polri harus memahami dan mengerti perkembangan teknologi informasi. Sebab, saat ini telah memasuki era digital disrupsi dengan mempercepat proses perubahan kultur.
“Lakukan langkah kolaborasi dengan mengikutsertakan pengawas internal, Propam, Irwasum dan Rowasidik,” tandasnya.
ADVERTISEMENT