Kafe Kucing Pertama di Gaza Dibuka: Pelarian Warga Palestina dari Agresi Israel

20 Agustus 2023 18:22 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Suasana di Meow, Kafe Kucingnya yang baru diresmikan di Kota Gaza pada Kamis (17/8/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Suasana di Meow, Kafe Kucingnya yang baru diresmikan di Kota Gaza pada Kamis (17/8/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
ADVERTISEMENT
Jalur Gaza yang dikepung oleh pasukan Israel untuk pertama kalinya dihibur oleh kehadiran kafe kucing. Sehingga, warga Palestina yang ingin menenangkan diri dari kesengsaraan akibat penjajah dapat menikmati 'terapi' bersama kucing-kucing di Meow Cat Cafe.
ADVERTISEMENT
Tren kafe kucing memang sudah biasa ditemukan di banyak negara, tetapi keberadaannya di Jalur Gaza yang merupakan titik konflik, membawa keunikan tersendiri.
Dikutip dari Associated Press, Meow Cat Cafe yang baru dibuka pada Kamis (17/8) itu, pengunjung dapat bermain dengan lebih dari 10 kucing, ditemani oleh suguhan kopi atau minuman rumahan lainnya.
Pemilik Meow Cat Cafe, Naema Mabed, mengatakan kafe dengan konsep unik ini bertujuan untuk menghibur warga Palestina sekaligus menawarkan mereka tempat pelarian dari tekanan hidup sehari-hari.
"Saya telah menghabiskan hidup saya dengan memelihara kucing, dan mereka adalah sumber kegembiraan dan ketenangan, pelepas tekanan," kata Mabed sembari tersenyum, dengan kehadiran kucing-kucing berkeliaran di dekatnya.
Mabed menggambarkan kehadiran kucing di hidup setiap orang adalah sebuah anti-depresan yang diakui secara universal.
Suasana di Meow, Kafe Kucingnya yang baru diresmikan di Kota Gaza pada Kamis (17/8/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP

Merogoh Kocek Rp 41 Ribu per Jam

Di kafe sederhana dan nyaman ini, Mabed mengajak para pengunjung yang sudah memesan minuman untuk langsung bermain bersama 'anabul'.
ADVERTISEMENT
Aturan masuknya pun tidak sulit: pengunjung harus membungkus sepatu mereka dengan plastik dan mencuci tangan sebelum membelai kucing-kucing di Meow Cat Cafe.
Selain itu, para pengunjung perlu membayar USD 2,65 (Rp 41 ribu) per jam untuk bermain dengan kucing-kucing. Mabed mengatakan, harga ini sudah mencakup makanan dan biaya perawatan ke dokter hewan yang cukup mahal di Gaza.
Pemilik Meow, Nehma Maabad, memegang seekor kucing di Kafe Kucingnya yang baru diresmikan di Kota Gaza pada Kamis (17/8/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
Tidak mudah bagi Mabed untuk membawa tren kafe kucing ke Gaza yang sudah diblokade Israel sejak 2007 ini. Membuka bisnis di daerah konflik ini menantang, kata Mabed, tak hanya dari segi finansial saja.
Banyak orang berpendapat itu hal konyol, apabila seseorang harus mengeluarkan uang agar bisa bermain dengan kucing — sementara banyak kucing liar berkeliaran di jalanan Gaza setiap harinya.
ADVERTISEMENT
Namun, bagi para pencinta kucing sesungguhnya maka mengunjungi Meow Cat Cafe adalah pengalaman yang menyenangkan. "Sejujurnya, Anda hanya datang untuk merasakan kenyamanan psikologis dari kucing-kucing ini," kata salah seorang pengunjung bernama Eman Omar.
"Jika Anda seorang pencinta kucing, ini adalah tempat yang tepat — jika Anda tidak menyukai kucing, Anda akan merasakan dorongan untuk mencintai mereka," sambung dia.
Suasana di Meow, Kafe Kucingnya yang baru diresmikan di Kota Gaza pada Kamis (17/8/2023). Foto: Mohammed Abed/AFP
Dari kacamata psikologi, para ahli mengatakan keberadaan kafe kucing itu tidak hanya dapat memanjakan pencinta kucing atau sekadar untuk selfie bersama mereka saja.
Salah seorang psikolog, Bahzad al-Akhras, berpendapat di lokasi konflik seperti Gaza maka kehadiran tempat seperti Meow Cat Cafe bisa menjadi terapi bagi mereka yang menderita akibat dampak buruk perang.
ADVERTISEMENT
"Setiap tempat yang memberikan manusia semacam interaksi dengan hewan memiliki dampak psikologis yang positif," kata al-Akhras.