Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
KAI Bongkar Bangunan Liar di Gunung Antang yang Dijadikan Tempat Prostitusi-Judi
30 Agustus 2022 13:26 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
PT Kereta Api Indonesia (KAI) melakukan pembongkaran bangunan liar di kawasan lokalisasi Gunung Antang, Kawasan Palmeriam, Matraman, Jakarta Timur , Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
Sebanyak 120 bangunan liar yang berdiri di lahan milik PT KAI dengan luas 2.788,92 m2 tersebut terpaksa dirobohkan lantaran kerap dijadikan praktik prostitusi dan perjudian yang meresahkan warga sekitar. Mayoritas bangunan liar yang ditertibkan merupakan bangunan tidak permanen dan berdiri tanpa izin atau ilegal.
Kepala Humas PT KAI Daop 1 Jakarta Eva Chairunisa mengatakan, pihaknya telah melakukan koordinasi kewilayahan dan sosialisasi bersama para penghuni bangunan liar di sana untuk mengosongkan lokasi tersebut. PT KAI meminta warga untuk membongkar lapaknya secara mandiri namun permintaan itu tidak digubris.
"Penertiban ini dilakukan setelah melalui beberapa tahapan antara lain pemberian Surat Perintah Bongkar dan SP1 hingga SP3 namun tidak diindahkan oleh penghuni," kata Eva dalam keterangan tertulisnya, Selasa (30/8).
ADVERTISEMENT
Adapun peringatan pembongkaran sudah dilayangkan PT KAI kepada warga sejak 14 Juli 2022. Namun lantaran tidak ada respons, PT KAI lantas mengirimkan SP 1 pada 11 Agustus, SP 2 pada 16 Agustus dan SP 3 diberikan 25 Agustus 2022.
"PT KAI Daop 1 Jakarta akan terus berkolaborasi dengan kewilayahan dan instansi terkait untuk melakukan upaya dalam mewujudkan keselamatan perjalanan KA serta menjaga lingkungan di sekitar jalur rel bersih dan aman," ujar Eva.
Sementara itu, Kapolres Metro Jakarta Timur Kombes Budi Sartono membenarkan bahwa kawasan lokalisasi liar di Gunung Antang kerap menjadi sumber gangguan ketertiban masyarakat dan meresahkan warga sekitar.
"Untuk wilayah Gunung Antang memang di sini sering terjadi gangguan kamtibmas, penyakit masyarakat," ujar Budi.
ADVERTISEMENT
Pihaknya mengerahkan 250 personel kepolisian untuk membantu pengamanan dan pembongkaran lokalisasi tersebut. Total ada sekitar 800 personel gabungan yang terdiri dari PT KAI Daop 1, TNI, Polri, Pol PP, BTPWJB, dan unsur kewilayahan setempat.