Kakek 'Dukun Cabul' di Labura Tergabung Grup Gay, Koleksi Foto Anak-anak

5 Februari 2025 15:36 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Dimas Indra, dukun di Labuhanbatu, Sumut, cabuli 2 bocah. Foto: Dok. Istimewa
zoom-in-whitePerbesar
Dimas Indra, dukun di Labuhanbatu, Sumut, cabuli 2 bocah. Foto: Dok. Istimewa
ADVERTISEMENT
Polisi menangkap pria yang mengaku dukun berusia 98 tahun bernama Dimas Indra di Kabupaten Labuhanbatu Utara (Labura), Sumut, akibat perbuatan cabul terhadap dua remaja laki-laki berusia belasan.
ADVERTISEMENT
Hasil penyelidikan terbaru, Dimas ternyata tergabung ke dalam grup gay atau penyuka sesama jenis laki-laki.
“Keterangan dia (pelaku), dia ada masuk grup messenger 'gay',” kata Kasat Reskrim Polres Labuhanbatu AKP Rivanda pada Rabu (5/2).
Selain itu, kata Rivanda, polisi juga menemukan banyak foto anak laki-laki di dalam handphone milik pelaku.
“Sejauh ini pelaku tak ada mengaku ya (ada korban lain). Cuma kita temukan dalam hp pelaku, di hp itu banyak sekali, lumayan ya foto-foto anak kecil tapi laki-laki,” kata dia.
“Ada yang blue film, ada yang gambar aja, enggak ada perempuan, yang ada laki-laki semua itu. Enggak ada dewasa, anak kecil semua,” jelasnya.
Kepada polisi, kata Rivanda, foto itu didapat dari grup gay pelaku. Meski begitu, hal itu masih didalami oleh penyidik.
ADVERTISEMENT
“Iya dari situ (grup messenger 'gay'), video-video dikirim user lain dia download, makanya ada tertinggal di HP dia, kalau ngakunya dia ya,” katanya.
“Pasti kami selidiki,” jelasnya.
Dimas ditangkap pada Sabtu (2/2). Ia ditangkap usai korban mengaku dicabuli ke orang tuanya.
Aksi cabul ini dilancarkan pelaku dengan modus pengobatan alternatif.
Korban sebelumnya diminta untuk tinggal di rumah kakek bernama Mario. Kakek Mario merupakan warga setempat. Sementara, kakek Dimas, menumpang tinggal di sana.
Korban diminta untuk membantu kakek Dimas dalam penyempurnaan obat alternatif. Cara membantu yang dimaksud adalah dengan azan dan salat. Namun, syaratnya, harus menginap di sana.
Orang tua korban yang menilai bantuan tersebut tidak memberatkan, akhirnya mengizinkan. Nahas, ternyata anaknya dicabuli pelaku.
ADVERTISEMENT