Kampanye Djarot: Makan Jengkol Bareng Warga Tanpa 'Kotak-kotak'

Djarot makan bersama warga di Kampung Ciliwung (Foto: Nadia Riso/kumparan)

Calon Wakil Gubernur petahana Djarot Saiful Hidayat menggunakan pendekatan berbeda dalam kampanye putaran dua. Djarot mulai menanggalkan atribut 'kotak-kotak' dan kampanye dengan lebih dekat dengan warga.

Kali ini Djarot makan bareng di sebuah pendopo warga saat mengunjungi Kampung Ciliwung di Pejaten Timur, Jakarta Selatan, Senin (20/3). Djarot yang tiba sekitar pukul 12.15 WIB, langsung disambut oleh warga menuju tempat yang telah disediakan.

Baca: Djarot: Kampanye Bukan Hanya Blusukan

Haji Royani, selaku tokoh masyarakat setempat, terlebih dahulu memberikan kata sambutan. Mewakili warga, dia berterima kasih kepada Djarot yang telah bersedia menyempatkan diri untuk datang, bertemu dan berinteraksi dengan warga.

Djarot bersama warga Pejaten (Foto: Nadia Riso/kumparan)

Djarot yang mengetakan baju nuansa hitam, juga memberikan kata sambutan lalu membuka sesi tanya jawab dengan warga. Namun, sesi tanya jawab harus dihentikan karena hujan deras. Djarot kemudian dibimbing oleh warga masuk ke sebuah pendopo untuk makan siang.

Baca: Djarot Kunjungi Lansia dan Beli Mendoan saat Blusukan di Buaran

Djarot bersama warga Pejaten (Foto: Nadia Riso/kumparan)

Warga pun langsung menyiapkan makanan untuk Djarot. Menunya antara lain, nasi putih, sayur asem, jengkol, ikan asin, perkedel, tahu dan tempe.

Djarot yang memang menyukai jengkol, langsung memamerkan jengkol yang sedang dia makan kepada wartawan.

Djarot makan bersama warga di Kampung Ciliwung (Foto: Nadia Riso/kumparan)

"Ini jengkolnya uenak banget. Makanya saya akhir-akhir ini gemuk. Makan terus," kata Djarot sambil tertawa.

Baca: Kisah Djarot Si Anak Warteg

Meski Djarot tak mengenakan baju kotak-kotak, namun timsesnya yang hadir tetap menggunakan baju kebesaran milik Ahok-Djarot tersebut.

Setelah makan dan berdialog dengan warga, Djarot pamit untuk menghadiri agenda berikutnya yaitu pengajian bulanan di Jalan Kramat Lontar, Jakpus.

Baca: Ada Apa dengan Ahok?