Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
Kanker Serviks Jadi Silent Killer Perempuan di Bali, Vaksin HPV Penting
20 April 2022 10:50 WIB
ยท
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Pemerintah bakal melaksanakan program vaksinasi kanker serviks dan vaksinasi kanker payudara gratis dengan sasaran siswa kelas 5 dan 6 SD. Kasus kanker serviks dan payudara ini biasanya menyerang perempuan.
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa kondisi penderita kanker keduanya di Bali?
Berdasarkan catatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Bali kasus kanker serviks dan kanker payudara di Pulau Dewata cukup memprihatinkan.
Dalam tiga tahun terakhir atau sejak tahun 2018 ada 174 pasien kanker serviks dan 1.801 pasien kanker payudara di Pulau Dewata.
Kepala Dinkes Bali I Nyoman Gede Anom mengatakan, rata-rata pasien masih berusia produktif.
"Pasien kanker serviks di Bali rata-rata usia di atas 35 tahun, sedangkan pasien kanker payudara rata-rata berusia 31 sampai 40an tahun sudah kena," katanya di Gedung Dinkes Bali, Rabu (20/4).
Anon menuturkan, pasien kanker serviks pada tahun 2018 berjumlah 52 orang, tahun 2019 berjumlah 33 orang, tahun 2020 berjumlah 63 orang dan tahun 2021 berjumlah 26 orang.
ADVERTISEMENT
Sementara itu, jumlah pasien kanker payudara pada tahun 2018 mencapai 556 orang, tahun 2019 berjumlah 278 kasus, tahun 2020 berjumlah 814 kasus dan tahun 2021 berjumlah 153 kasus.
Anom tidak bisa menentukan kasus kanker serviks dan payudara di Bali masuk dalam kategori rendah. Hal ini karena kanker menjadi salah satu faktor penyumbang kematian pada perempuan.
"Kalau secara nasional tidak dibedakan, memang rata-rata ada peningkatan kasus kanker sejak tahun 2013 di Bali dan tidak digolongkan dengan rendah atau tinggi," kata dia.
Ia menuturkan, salah satu sebab perempuan terserang penyakit kanker tersebut adalah pernikahan dini. Organ tubuh perempuan belum siap untuk berhubungan seksual.
"Kanker serviks ini paling susah diketahui karena penyakit ini termasuk silent killer, rata-rata orang tahu kena kanker kalau sudah masuk stadium 3 atau 4," kata dia.
ADVERTISEMENT
Ia menambahkan, Dinkes Bali berencana melaksanakan program vaksinasi Human Papillomavirus (HPV) gratis pada Agustus 2021 mendatang. Program ini menyasar anak perempuan berusia 11 dan 12.
Dinkes Bali masih mendata jumlah siswi yang akan mendapatkan vaksinasi HPV sembari menunggu Kemenkes mendistribusikan vaksin HPV ke Pulau Dewata.
"Jadi untuk pelayanan vaksinasi HPV untuk mencegah kanker serviks, yang gratis itu khusus untuk anak kelas V dan kelas VI (Sekolah Dasar) perempuan atau usia 11-12 tahun. Kita akan melaksanakannya pada Agustus," kata Anom
Anom mengatakan, mekanisme pemberian vaksin HPV sama seperti pemberian vaksin pada umumnya. Calon penerima vaksin dipastikan sehat melalui skrining.
Setiap siswi akan menerima dua dosis vaksin HPV dengan rentang setahun. Apabila anak menerima dosis pertama pada Agustus 2022, maka dosis kedua diberikan pada Agustus 2023.
ADVERTISEMENT
"Secara teknis untuk pemberian vaksin HPV itu diberikan dosis pertama di kelas V dan kelas VI. Selanjutnya tahun depan dosis kedua," kata dia.
Ia menambahkan, vaksinasi HPV belum digratiskan bagi orang dewasa. Orang dewasa bisa mendapatkan vaksinasi HPV di sejumlah fasilitas kesehatan dengan biaya sekitar Rp 1 juta.
"Vaksinasi HPV gratis khusus untuk program anak. Orang dewasa belum," kata dia.