Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
Kapal Mata-Mata Rusia Ancam Data Google dan Microsoft, Dikepung di Laut Irlandia
17 November 2024 13:59 WIB
·
waktu baca 3 menitADVERTISEMENT
Sebuah kapal intelijen Rusia, Yantar, menciptakan ketegangan di perairan Irlandia setelah terdeteksi berada di dekat jaringan kabel bawah laut vital yang menghubungkan Irlandia, Inggris, dan Prancis.
ADVERTISEMENT
Kapal ini dicurigai melakukan pengawasan strategis terhadap infrastruktur energi dan komunikasi yang menjadi tulang punggung internet global, termasuk mengancam pusat data besar milik Google dan Microsoft di Eropa.
Kapal angkatan laut Irlandia, LÉ James Joyce, bersama korps udara, mengawal Yantar keluar dari Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) Irlandia pada Jumat dini hari (15/11).
Sebelumnya, kapal ini terpantau beroperasi di timur Dublin hingga barat daya Pulau Man, hanya beberapa kilometer dari lokasi kabel bawah laut penting itu.
Manuver Rusia di Laut Irlandia
Keberadaan Yantar menambah daftar insiden mencurigakan yang melibatkan Rusia di perairan Eropa. Pakar keamanan dari University College Dublin, Edward Burkem, menyebut kejadian ini sebagai “peringatan serius” bagi Irlandia untuk memperkuat angkatan laut dan kerja sama keamanan maritimnya.
ADVERTISEMENT
“Angkatan laut Rusia terus menyelidiki pertahanan Eropa Barat. Ini adalah peringatan bahwa Irlandia perlu meningkatkan kemampuan angkatan lautnya dan memperdalam kemitraan keamanan dengan Eropa,” ujarnya kepada Irish Examiner, seperti dikutip dari Guardian.
Yantar diketahui mengoperasikan tiga pesawat nirawak selama berada di perairan Irlandia. Aksi itu memperkuat dugaan aktivitas pengawasan.
Kapal ini sebelumnya juga pernah dilaporkan mendekati infrastruktur bawah laut di berbagai lokasi strategis, meskipun secara resmi diklasifikasikan sebagai kapal penelitian oseanografi.
Kekhawatiran Sabotase Infrastruktur Vital
Insiden ini muncul di tengah meningkatnya kekhawatiran tentang keamanan infrastruktur bawah laut Eropa.
Tahun ini, dugaan sabotase terhadap jaringan pipa gas Baltik dan kabel internet antara Finlandia dan Estonia telah memicu kewaspadaan.
Menurut pengakuan China pada Agustus lalu, insiden serupa sempat melibatkan kapal berbendera Hong Kong yang secara tidak sengaja merusak pipa bawah laut.
ADVERTISEMENT
Keberadaan Yantar juga memicu perhatian militer negara-negara lain. Sebelum memasuki ZEE Irlandia, kapal ini didampingi kapal perang Rusia Admiral Golovko dan kapal tanker Vyazma melewati Selat Inggris.
Operasi multinasional pun digelar, melibatkan angkatan laut Norwegia, Inggris, Prancis, dan AS untuk membayangi armada Rusia tersebut.
Operasi Pengusiran Multinasional
Ketika Yantar terpisah dari armada Rusia lainnya dan berlayar ke utara menuju Laut Irlandia, kapal itu terus dibayangi oleh angkatan laut Inggris dan Irlandia.
Yantar juga mengaktifkan transponder identifikasinya selama empat menit di selatan Pulau Man sebelum kembali mematikan alat tersebut.
Angkatan laut Irlandia mencoba melakukan kontak dengan awak kapal, namun tidak mendapatkan respons. Akhirnya, pada Jumat pagi, Yantar keluar dari ZEE Irlandia dan berlayar ke arah selatan.
ADVERTISEMENT
Para analis intelijen menyebut aktivitas kapal ini cenderung sebagai pensinyalan strategis dan pengumpulan data intelijen, bukan tindakan sabotase langsung.